Bagaimana Xiaomi Menggusur Samsung Untuk Menjadi Raja Pasar Smartphone di India dan Mungkin Indonesia Dalam Waktu Dekat

Dari 3% pangsa pasar di tahun 2016 menjadi sekitar 30% hari ini, Xiaomi telah mengejar Samsung dominator dan bahkan melampauinya. Tapi bisakah itu bertahan untuk jangka panjang? Dan Apakah trend dan fenomena ini juga menyambangi Indonesia?

https://www.instagram.com/p/B6N9I_eh8Dy/?igshid=1t44l718z3lmp

Lima tahun yang lalu, tidak terpikirkan bahwa raksasa global dan perusahaan telepon favorit India Samsung dapat digulingkan sebagai raja smartphone di India. Itu mengingat merek yang luar biasa. Samsung sang raja HP. Ponsel-ponselnya sangat aspiratif. Namun, sebuah perusahaan Cina yang dikenal kecil bernama Xiaomi menyelinap masuk ke India dan mendirikan tempat berpijak pada 2016. India belum bangun dengan mesin Xiaomi seperti Cina. Bahkan, itu secara luas dijuluki ‘iPhone pria miskin itu,’

Permainannya adalah penjualan online, dan sangat mahir dalam membuat kegilaan di antara orang India dengan ponsel Redmi $ 100- $ 200 yang memiliki segala sesuatu yang seharga $ 500 ponsel pintar seakan-akan membuat sensasi langsung di pasar India. 
Pangsa pasarnya pada tahun 2016 dengan cepat naik menjadi 3%, tetapi itu masih kecil bagi paus pasar yaitu Samsung dengan 25%. Karena sangat sedikit dari India yang online, apalagi mengkonsumsi barang-barang melalui internet, Xiaomi yang benar-benar online dipandang sebagai perusahaan yang menarik – pemberontak, sedikit murah, dan tidak sepadan dengan kelas Samsung.

Nah itu pasti berubah, dan dengan kecepatan warp. Hari ini, Xiaomi telah menelan sekitar 28% dari pasar India sementara Samsung lebih rendah sekitar 25 atau 26%. Tentu saja, pasar India seperrti lomba bangun istana pasir di tepi pantai yang mudah berubah-ubah dengan cepat. Ditpang dengan multi produk melambungkan nama Xiaomi dengan barang-barang plug-and-play seperti kamera, wearable. Secara konsisten Xiaomi melahap pangsa pasar seperti mesin tanpa henti, sementara Samsung masih mengapung di sekitar angka yang sama naik dan turun dengan beberapa poin persentase. Bagaimana pergolakan seperti itu terjadi dalam waktu yang singkat?

Jawaban langsungnya Cek Angka!. Hari ini, lebih dari 66% pasar India dibanjiri oleh merek-merek Cina, tetapi Xiaomi adalah yang pertama menawarkan telepon yang mempesona dengan harga serendah-rendahnya sehingga orang India tidak percaya akan keberuntungan mereka punya barang bagus tampa merogoh kocek berdarah-darah. Mereka memadati situs-situs seperti Flipkart. Dan Anda harus cepat kalau tidak mau ketinggalan – puluhan ribu ponsel menghilang dari rak virtual dalam waktu kurang dari delapan detik.

Tentu saja, merek-merek India seperti Micromax dan Intex tidak dapat mengambil resiko berlomba dengan Xiaomi meskipun ada peningkatan sementara yang mengesankan dalam perang smartphone dulu di awal-awal 2016. Pertama, mereka gagal untuk berinovasi di pasar yang sangat kompetitif seperti yang dilakukan Cina dan Jepang. Kemudian, sekitar tahun 2017, mereka melakukan kesalahan besar dengan tidak menggunakan kanal 4G.
Hampir dalam semalam, mereka bersulang dengan champagne dan wine. Berikutnya Xiaomi akan mengejar pasar offline setelah dengan mudah menaklukkan pasar online. Satu dari dua ponsel yang dijual di internet adalah Xiaomi. Pada tahun 2017, ia mulai memasang toko pop-up di toko online elektronik secara masif. Kemudian toko multi-merek ‘Preferred Partner’ di mana mereka secara cerdik menjual ponsel mereka sendiri bersama dengan yang lain untuk menambah pendapatan per-outlet mereka, dan kemudian secara eksklusif Mi Home store. Dengan cara ini, Xiaomi mampu dan berhasil mengumpulkan pangsa pasar di kota-kota tingkat-2 dan tingkat-3 tanpa menghabiskan ton dan tonan uang biaya promosi, rada terbalik dengan Samsung.

Dengan rekor pengiriman 36,9 juta ponsel pada kuartal kedua 2019 dan tingkat pertumbuhan masih melambung tinggi, Xiaomi tampaknya ditakdirkan untuk hal-hal besar. Namun, cara-cara bisnis smartphone yang berubah-ubah sedemikian rupa sehingga satu tahun dapat menyebabkan skenario pasar yang berbeda. 
Rekan-rekan saingan Xiaomi Cina – Oppo, Vivo dan Huawei – juga telah membanjiri pasar India, meskipun tidak dengan langkah mengesankan seperti seperti Xiaomi. 
Banyak dari mereka fokus pada segmen ceruk pasar. Pada akhirnya ruang yang sama dan selalu t diperebutkan sehingga banyak hal dapat berubah dengan sangat cepat.
Dan kemudian ada Samsung, yang tidak akan hilang dalam waktu dekat. Bahkan, ia telah naik tiga poin persentase, dari 2.

Sobattikum, ikuti terus berita cerita xiaomi di tikumofcommunity di kanal tech.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.