Wanita Jadi Pemimpin di Tempat Kerja? Perhatikan 4 Hal Ini

Siapa bilang seorang wanita tidak bisa menjadi pemimpin di tempat kerja? Saat ini, lazim bagi para wanita untuk mengejar karier hingga ke puncak dengan kinerjanya. Membawahi para pria di dunia kerja bukan lagi hal yang tabu atau aneh.

Siapa bilang seorang wanita tidak bisa menjadi pemimpin di tempat kerja? Saat ini, lazim bagi para wanita untuk mengejar karier hingga ke puncak dengan kinerjanya. Membawahi para pria di dunia kerja bukan lagi hal yang tabu atau aneh.

Meskipun gender berbeda, dari segi kualitas keduanya bisa diadu. Banyak wanita yang berhasil mencapai puncak karier di tempat kerja. Namun, ini bukan hal yang mudah. Karena ada sejumlah hal yang perlu diperhatikan agar status ini tak merugikan. Simak ulasannya berikut ini.

Tidak Lupa Tanggung Jawab Pada Keluarga

Sebenarnya, baik wanita atau pria yang telah berstatus sebagai orang tua memiliki tanggung jawab yang sama untuk keluarga. Baik untuk merawat anak, memasak, atau membersihkan rumah, semua bisa dikerjakan secara bersama-sama oleh ayah dan ibu.

Hanya saja, seorang wanita biasanya lebih dekat dengan anak dan keluarga. Secara insting, anak akan mencari ibunya agar merasa aman dan terlindungi. Karena itu, seorang wanita tidak boleh mengabaikan tanggung jawab tersebut. Pikul tanggung jawab di rumah sembari menangani tugas dan pekerjaan sebagai pemimpin di tempat kerja.

Hargai Tiap Orang dengan Karakternya

Karena berstatus sebagai pemimpin, tidak sedikit orang yang bersikap merendahkan bawahannya. Padahal, dalam dunia kerja, siapa pun layak menjadi mitra yang akan membantu mencapai tujuan perusahaan. Karena itu, perlu ada penghargaan kepada semua orang, apa pun posisinya.

Nah, jika Anda adalah seorang wanita yang menjadi pemimpin di tempat kerja, poin ini wajib diterapkan. Baik kepada pria maupun wanita yang menjadi bawahan, tetap hargai mereka dengan keragaman karakternya. Dengan demikian, Anda akan mendapatkan respect dari orang-orang tersebut tanpa diminta.

Tingkatkan Kompetensi

Banyak yang meremehkan seorang wanita saat menapaki puncak karier. Bagaimana tidak, wanita telanjur dilabeli dengan stigma lemah dan tak berdaya serta harus selalu bergantung pada pria agar bisa bertahan hidup.

Faktanya, baik wanita atau pria, dapat menghasilkan karya-karya terbaik jika memiliki kompetensi. Karena itu, para pemimpin wanita di tempat kerja wajib memiliki kompetensi yang dimaksud. Akan menjadi ironi jika bawahan menghargai Anda hanya karena merasa kasihan dengan status sebagai wanita. Untuk meningkatkan kompetensi, Anda bisa belajar dari berbagai tempat.

Bacalah buku, ikuti seminar, atau berkonsultasi dengan pemimpin-pemimpin wanita inspiratif. Jadikan pencapaian mereka sebagai target Anda selanjutnya.

Gender Bukan Privilege

Ada banyak privilege yang diberikan kepada wanita karena gendernya. Sebagai contoh, selalu dibantu untuk membawakan barang yang berat, selalu dipersilakan terlebih dahulu, boleh terlambat karena menemani anak di rumah, selalu dilindungi perasaannya, dan sebagainya. Para wanita pun menikmatinya dan menganggap hal itu merupakan suatu keharusan.

Nah, dalam dunia kerja, privilege seperti ini sebaiknya tidak perlu diterapkan. Semua orang memiliki status, hak, dan kewajiban yang sama sesuai bagian masing-masing tanpa membedakan pria atau wanita.

Apalagi jika Anda menjabat sebagai pemimpin, wajar jika memberi contoh yang tepat dari berbagai aspek. Lakukan tugas dan tanggung jawab Anda tanpa menjadikan “kelemahan” wanita sebagai alasan untuk mangkir.

Menjadi pemimpin di tempat kerja memang tidak mudah, apalagi sebagai seorang wanita. Namun, jika Anda telah setuju untuk mengambil konsekuensinya, jalani proses itu dengan penuh tanggung jawab.

Jangan sampai, karena Anda tidak bisa mengenyampingkan status sebagai wanita, bawahan justru mengalami masalah di tempat kerja. Namun, tak perlu takut atau tidak percaya diri juga, ya. Dengan kemampuan terbaik, yakinlah pasti bisa menghadapi tantangan dan menjadi pemimpin terbaik!

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.