Tren Fashion 2020/2021, Kembali ke Alam!

Tren fashion selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan gaya hidup manusia. Oleh karena itu, tiap tahun terdapat prediksi tren yang diluncurkan untuk menjadi pedoman para desainer dan penggiat fashion dalam berbusana. Dalam acara 23 Fashion District, Bandung

Point penting :
• Tren fashion dengan tema “Singularity”
• Tema Fashion tahun 2019/2020
• Warna popular

Tikum Fashion – Tren fashion selalu berubah-ubah sesuai dengan perubahan gaya hidup manusia. Oleh karena itu, tiap tahun terdapat prediksi tren yang diluncurkan untuk menjadi pedoman para desainer dan penggiat fashion dalam berbusana. Dalam acara 23 Fashion District, Bandung (6/12). Fashion Researcher,

  • Tren 2019/2020 lebih berfokus ke teknologi dengan tema ‘singularity’ sedangkan tema 2020/2021 kembali ke alam

Tahun 2019/2020 ditandai dengan semakin berkembangnya teknologi. Semakin banyak teknologi dengan kecerdasan buatan (artificial intelligence) yang memudahkan manusia. Oleh karena itu, Indonesia Trend Forecasting meluncurkan tema ‘singularity’ sebagai lambang tren untuk tahun 2019/2020.

Makna singularity ini kemudian diterjemahkan ke dalam 4 tema besar, yaitu: Exuberant, Neo Medival, Svarga dan Cortex yang menjadi pedoman desainer dan penggiat fashion dalam berbusana. Namun, kini tren beralih kembali kepada awalnya manusia terbentuk yaitu, alam.

  • Tren ini muncul karena semakin maraknya pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh industri fashion

Sebuah tren gak akan muncul tanpa adanya perubahan pola pikir. Tren kembali ke alam ini muncul karena industri fashion dinilai semakin merusak alam. Bahkan menurut data, industri fashion disebut menjadi pencemar lingkungan terbesar kedua setelah industri minyak, lho!

Mengapa bisa begitu? Coba bayangkan, celana jins dan t-shirt yang kita pakai sehari-hari diproduksi dengan membuang 20 ribu liter air berbahan kimia. Lebih sedihnya, menurut Ellen MacArthur Foundation rata-rata pengguna fashion hanya memakai pakaian tujuh hingga sepuluh kali pemakaian lalu dibuang begitu saja. Padahal pembuatannya sangat boros air dan mencemarkan lingkungan, tapi ternyata dipakainya gak lama. Tentu sayang sekali, bukan?

  • Akhirnya penggiat fashion fokus kepada konsep fashion berkelanjutan (sustainable fashion)

Bertema kembali ke alam, penggiat fashion akhirnya mulai berfokus pada konsep sustainable fashion atau fashion berkelanjutan. Konsep ini menawarkan upaya untuk memakai bahan yang lebih ramah lingkungan dan dapat dipakai untuk jangka waktu yang lama. Banyak juga desainer yang membuat gebrakan dalam sustainable fashion dengan membuat busana dari kain yang sudah pernah dipakai.

  • Terdapat 4 tema yang diprediksi menjadi tren fashion 2020/2021 yaitu: essentiality, exploitation, spirituality, dan exploration

Seperti tahun sebelumnya, trend forecasting 2020/2021 juga memiliki empat tema besar. Dini Midiani memberi gambaran besar empat tema tersebut yaitu: essentiality, exploitation, spirituality dan exploration.

Essentiality mengutamakan kesederhanaan, kualitas dengan konsep urban. Exploitation lebih berani dengan banyak teknik kamuflase dan overlaping. Spirituality mengedepankan konsep kebijaksanaan, tradisi, dan budaya. Terakhir exploration lebih berani bermain warna dengan konsep hologram, dreamy, hingga metalic.

Nantinya, trend forecasting 2020/2021 serta empat tema besar ini akan dipublikasikan secara resmi pada awal tahun 2020. 

  • Selain itu warna yang diprediksi akan populer adalah biru, toska dan earth colour

Selain empat tema besar tren fashion 2020/2021, Warna-warna tersebut cenderung menampilkan aura yang nyaman dan bebas sesuai dengan konsep alam. Jadi sekarang kamu sudah paham kan kira-kira bakal belanja baju seperti apa untuk liburan akhir tahun ini? Jangan sampai ketinggalan tren, ya!

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.