Sobattikum masih ingat tayangan serial BBC “All Way Down – All Way Up” dari Ewan Mcgregor dan Charley Boorman yang melakukan keliling dunia dari UK ke Afrika Selatan dan dari Dari UK ke Amerika melalui Eropa, Siberia, Mongolia, Alaska dan Kanada? Well sobattikum, kita juga punya jawara seperti McGregor dan Charley. disini kita share ceritanya.
Mario Iroth yang berusia tiga puluh tiga tahun punya subscriber youtube lebih dari 149.000 pelanggan sebagai seorang pelancong Indonesia yang berkeliling dunia dengan sepeda motor dan membawa pengikutnya dalam perjalanan menarik nan jauh bersama Lilis, 32, dikenal sebagai “duta besar di jalan” dari Indonesia, mempromosikan negari tercinta kita Indonesia kepada teman-teman kopi dan teman-teman yang mereka temui di jalan.
Mario lahir di Manado. Seumurhidupnya penggemar sepeda motor dan selalu melakukan perjalanan dengan motor. Pada 2013, setelah bertahun-tahun lama bekerja di belakang meja yang membosankan di industri travel, ia memutuskan untuk bertualang, berkeliling tujuh negara di Asia Tenggara. Denagn tekad punya kebebasan dn kreativitas, ini dia alsan membuat youtube channel.
Sekembalinya ke rumah setelah perjalanan pertamanya melintasi Asia Tenggara, Mario menyadari bahwa jika ia ingin membawa bendera Indonesia dalam tur keliling dunia. Pada 2014, mengajak Lilis ikut dalam misi perjalanan. Dari Bali mereka memutuskan untuk touring dari Sabang di Aceh ke Merauke di Papua dengan Lilis yang bertanggung jawab untuk dokumentasi.
Perjalanan berlanjut selama lima tahun dengan tiga petualangan internasional.
Dari pengalaman Mario touring di Indonesia lebih menantang. Suatu ketika saat motornya kehabisan bensin di Papua, pasangan itu mengetuk pintu demi pintu mencari bahan bakar dengan merelakan harga selangit dengan membayar Rp 300.000.
Selain berburu bensin, Mario dan Lilis juga ditantang secara mental dan fisik ketika menghadapi cuaca yang tidak terduga dan jadwal feri.
Perjalanan memberi pasangan ini pengetahuan luas tentang Indonesia, memungkinkan mereka untuk memperkenalkan orang lain ke negara itu lebih baik ketika mengobrol dengan orang-orang yang mereka temui dalam perjalanan internasional.
Bertujuan untuk lebih banyak tantangan, pasangan ini melakukan tur keliling benua yang paling dikhawatirkan oleh orang Indonesia akan membuat mereka rentan terhadap penyakit: Afrika. Perjalanan itu memakan waktu 370 hari dan panjangnya 50.000 kilometer.
Penggunaan plat nomor Jakarta pada sepeda motornya juga membantu memulai percakapan dengan sesama pengendara sepeda motor dan penduduk setempat. Dilengkapi dengan foto dan video dari perjalanan mereka sebelumnya di seluruh Indonesia, mereka akan bercerita tentang rumah.
Hal pertama yang menjadi topik populer di kalangan masyarakat tentang Indonesia adalah tsunami. Bahkan orang Afrika pedesaan merasakan sakit atas tsunami di Aceh , Dan Yang kedua: Bali.
Mario juga menceritakan kisah ketika dia menunjukkan foto-foto orang Papua mengenakan koteka tradisional mereka ke Afrika.Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa orang Indonesia tidak hanya memiliki wajah khas Asia tetapi memiliki berbagai suku, yang unik dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.
Demikian Juga promosi Destinasi parawisata Indonesia dengan Flores, Wakatobi, dan Pulau Raja Ampat yang sedang booming, sehingga orang akan melihat bagian lain Indonesia daripada hanya Bali.
Salah satu bagian dari perjalanan mereka di Afrika membawa mereka melintasi Gurun Sahara untuk bertemu dengan orang-orang Sudan.
Penduduk setempat Sudan memiliki kuriositi tinggi. Pengalaman berkumpul yang Tak terlupakan saat mereka melihat bahwa kami dari Indonesia, mereka memeluk kami. Ternyata, ketika mereka melihat orang Indonesia, mereka ingat Soekarno [presiden pertama Indonesia mengakui Sudan saat Konferensi Asia-Afrika tahun 1955.
Mario dan Lilis juga sering berkolaborasi dengan kedutaan Indonesia dalam mempromosikan Indonesia. Mereka berbicara dalam festival yang diadakan di negara tujuan mereka dan menampilkan sepeda motor sebagai tanda prestasi dan penghargaan dan juga untuk menarik perhatian orang.
Mario Dan Kilos saat ini sedang mempersiapkan perjalanan berikutnya ke Amerika pada Januari 2020. Bertema “Naik ke Perbatasan Terakhir”, Mario dan Lilis berencana untuk memulai perjalanan mereka di Estancia Moat di Argentina, singgah di Ushuaia di Amerika Selatan dan kemudian menuju Alaska untuk kesempatan tentunya nonton aurora borealis.
Dengan kesuksesan seri Afrika mereka di YouTube – video mereka “Motoran ke Rwanda Afrika” (Bersepeda ke Rwanda, Afrika) memperoleh 2,4 juta tampilan – Mario dan Lilis ditantang untuk membuat video yang lebih baik, dengan rekaman berkualitas tinggi dan informasi lebih banyak. Didorong oleh kecintaannya pada fotografi, Lilis belajar lebih banyak tentang drone terbang, kamera 360 derajat, dan pengeditan video.
Mario berharap petualangannya tidak hanya ditonton oleh penggemar sepeda motor atau penggemar perjalanan, tetapi semua strata umur termasuk manula dapat berbagi kebahagian dalam bertualang Keliling Dunia.
So, bagaimana pendapat sobattikum mengenai Mario dan Lilis. Share gagasan Anda melalui formulir dibawah ini.