Sepeda Listrik Vs Manual, Mana yang Lebih Nyaman?

Tikum Bicycle Sepeda Listrik vs Manual – Dikembangkan pertama kali pada abad ke-19, teknologi sepeda makin canggih. Kini, alat transportasi ini tersedia dalam dua pilihan, yakni manual (dengan dikayuh) dan listrik. Sepeda listrik menggunakan baterai sebagai tenaga penggerak. Baterai tersebut memiliki durasi tertentu sehingga membutuhkan pengisi daya.

Desain sepeda listrik pun beragam; beberapa terlihat seperti sepeda motor matic. Karena banyak pengguna, sepeda listrik pun akhirnya dibekali tanda nomor kendaraan bermotor (TNKB). Bedanya, pelat nomor sepeda listrik memiliki warna biru sebagai penanda masa berlaku.

Lantas, apakah sepeda listrik lebih nyaman daripada sepeda manual? Berikut ini perbandingan sepeda listrik dan manual.

Credit: @youken_indonesia

Fitur

Fitur pada sepeda listrik lebih modern dan lengkap daripada sepeda manual. Salah satu fiturnya adalah panel indikator. Fungsi panel ini adalah menampilkan informasi kecepatan, jarak tempuh, dan daya baterai yang tersedia. Ukuran panel cukup besar sehingga memudahkan pengguna membacanya.

Selain panel indikator, sepeda listrik juga memiliki fitur lampu LED, kunci pengaman roda, lampu sein, sandaran belakang, dan alarm remot antimaling. Di samping itu, beberapa sepeda listrik dibekali Pedal Assist untuk mengayuh ketika daya baterai habis.

Sementara itu, sepeda manual dilengkapi fitur umum, seperti pedal dan tuas gigi. Ketika melewati jalur ekstrem, tuas gigi lah yang harus Anda atur posisinya. Tentu hal ini membutuhkan upaya lebih keras daripada saat mengendarai sepeda listrik.

Kecepatan

Menggunakan tenaga baterai, sepeda listrik mampu menempuh jarak 20—40 km/jam. Bahkan, beberapa merek sepeda listrik dapat melaju hingga kecepatan 50 km/jam. Kecepatan ini berlaku untuk satu kali pengisian daya. Kerennya, satu kali pengisian daya bisa digunakan pada perjalanan selama dua hari.

Lain hal dengan sepeda manual, untuk menambah kecepatan, Anda harus mengayuh lebih cepat. Sementara pada jalur menanjak, pesepeda harus menguasai teknik memainkan tuas gigi agar naik dengan mudah.

Harga

Dari segi harga, sepeda listrik lebih bervariasi daripada sepeda manual. Saat ini, harga sepeda listrik termurah sekitar Rp2 jutaan, sedangkan termahal mencapai ratusan juta rupiah. Salah satu contohnya sepeda listrik merek Polygon yang dibanderol Rp80 juta.

Tentunya harga tersebut selaras dengan kualitas yang ditawarkan, seperti power assist, mode eco, trail, dan kecepatan maksimal 32 km/jam. Selain itu, ada sepeda listrik merek Trefecta DRT E-Bike dengan kemampuan melaju 72—96 km/jam. Bahkan, cukup satu kali mengisi daya, sepeda ini mampu bertahan sampai 100 km/jam.

Sebaliknya, harga sepeda manual rata-rata lebih murah daripada sepeda listrik. Dengan uang mulai Rp1 jutaan, Anda bisa mendapatkan sepeda manual modern yang nyaman dikendarai.

Jika ingin memiliki sepeda dengan fitur lengkap, pastikan menyediakan uang minimal Rp5 jutaan. Nantinya, Anda mendapatkan sepeda dengan fitur Automatic Gear Shift sehingga lebih mudah menghadapi medan ekstrem.

Perawatan

Merawat sepeda listrik harus lebih rutin daripada sepeda manual. Anda pun mesti hati-hati dalam melakukan perawatan supaya tidak merusak komponennya. Jika sampai rusak, sepeda harus dibawa di bengkel resmi. Sayangnya, bengkel resmi sepeda listrik masih jarang di Indonesia.

Beberapa bagian yang perlu Anda periksa ketika merawat sepeda listrik, antara lain rantai, penghubung baterai dan motor, serta mur. Selain itu, cek pengaturan suspensinya dan pastikan rem sepeda tidak aus. Paling penting, Anda harus selalu memeriksa bagian aki agar sepeda bisa berfungsi baik.

Sebaliknya, bagi Anda yang menggunakan sepeda manual, melakukan perawatan sederhana pun cukup. Misalnya, dengan mengelap sepeda secara rutin, menghilangkan kotoran yang melekat di rantai dan gir, serta mengecek kondisi rem.

Demikian pembahasan singkat seputar sepeda listrik versus manual. Sepeda mana pun pilihan Anda, yang penting terasa nyaman dan aman saat digunakan.