Tikum Fashion – Apa jadinya jika kebudayaan Indonesia kembali diklaim oleh negara lain? yang pasti akan menimbulkan reaksi dari Netizen Indonesia. Apalagi klaim tersebut dari merek sepatu Adidas setelah merilis produk baru bertemakan Wayang Kulit.
Baru-baru ini, merek sepatu Adidas membuat netizen Indonesia heboh setelah merilis sebuah produk dengan bertemakan Wayang Kulit dan mengklaim bahwa tema itu berasal dari Malaysia. Pasalnya hal ini diumumkan melalui akun sosial media Instagram resmi Adidas Singapura pada Rabu, 10 November 2021.
Isi dari postingan itu adalah: “Merayakan warisan budaya Malaysia lewat mata @JAEMYC dalam #UltraBOOST DNA City” dan melalui Desain ini berbicara tentang penghormatan kepada Wayang Kulit, bagian penting dari identitas dan warisan budaya Malaysia dengan menggabungkan unsur-unsur Wayang Kulit dengan palet warna modern, dalam pendekatan “lama-bertemu-baru” pada DNA UltraBOOST“, lanjutnya.
Karena ha itu, netizen Indonesia kemudian beramai-ramai menyerbu pada kolom komentar unggahan tersebut. Warganet juga menjelaskan bahwa Wayang Kulit adalah warisan budaya asal Jawa, Indonesia. Bukan Malaysia. Berikut beberapa komentar Netizen yang terangkum “Wayang berasal dari Jawa, Indonesia. Bukan Malaysia.” Ada lagi yang menulis “Tidak lagi menaruh hormat pada merek sepatu Adidas,” tulis netizen lainnya.

Malaysia sendiri beranggapan, bahwa banyaknya perantau yang sudah menetap dan mempertunjukan wayang kulit di Malaysia menjadikan wayang kulit sebagai kebudayaan mereka. Klaim Malaysia ini pun terbantahkan sejak 27 November 2003, dimana pada saat itu Badan PBB UNESCO, akhirnya mengakui bahwa wayang kulit sebagai warisan budaya asli dari Jawa, Indonesia.
Sementara seperti dilansir dari laman UNESCO, pertunjukan wayang kulit memang sudah diakui sebagai warisan budaya tak benda dari Pulau Jawa, Indonesia pada 2003. Seni Wayang terkenal karena gaya musiknya yang kompleks dan cerita kuno.
Selama sepuluh abad, wayang Indonesia berkembang di istana kerajaan Jawa dan Bali serta di daerah pedesaan dan menyebar ke pulau-pulau lain seperti Lombok, Madura, Sumatera dan Kalimantan. di mana berbagai gaya pertunjukan lokal dan iringan musik juga telah berkembang.
Bagaimana pendapat Sobat Tikum? Yuk, tuliskan komentar Anda di bawah ini.