Seminar Jilid II Asosiasi Kelaikan Bangunan Gedung Indonesia (AKBG)

Seminar Jilid II Asosiasi Kelaikan Bangunan Gedung Indonesia (AKBG) kembali mengangkat topik menarik seputar Teknik Arsitek dan Sipil. Simak selengkapnya disini!

Tikum.id Asosiasi – Seminar Jilid II Asosiasi Kelaikan Bangunan Gedung Indonesia (AKBG) kembali mengangkat topik menarik seputar Teknik Arsitek dan Sipil. Simak selengkapnya disini!

<img decoding=

Beberapa waktu yang lalu tepatnya 29 Mei 2023, Asosiasi Kelaikan Bangunan Gedung Indonesia (AKBG) kembali menggelar seminar atau workshop jilid II di Merlyyn Park Hotel, Jakarta Pusat, yang bertajuk “Efisiensi desain dalam penerapan kelaikan bangunan gedung”.

Acara yang dipandu oleh Sekretaris Jenderal AKBG Ir. Irwantoko Selo Pranoto, M.M, yang juga seorang arsitek berpengalaman dalam penyelenggaraan bangunan gedung semakin meriah dan menarik dengan ciri khasnya memandu acara seminar. Acara ini mendapat antusiasme dari kalangan akademisi, pengkaji teknis, bulding management, dan pembicara-pembicara senior di bidang teknis.

Workshop yang diawali dengan registrasi pada pukul 8.00 WIB, kemudian ice breaking oleh Ketua Umum AKBG, dan perwakilan dari Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta, dilanjutkan seminar sesi 1 sampai dengan sesi 4, yang ditutup dengan foto bersama seluruh peserta seminar, serta diakhiri makan siang bersama pada pukul 14.00 WIB.

Ketua Umum AKBG Ir. Erwin Princen Sihite, seorang profesional muda dan berpengalaman dalam bidang Sipil Konstruksi serta kehandalan Bangunan Gedung mengatakan, “Seminar Jilid II AKBG ini adalah bagian dari bimbingan teknis bagi umum dan pelaku kegiatan teknis untuk memahami mengenai standard suatu kelaikan fungsi bangunan”.

<img decoding=

Organisasi Profesi IAI Jakarta yang saat acara seminar kali ini diwakili oleh Ar. Achmad Fauzi Maskan, MT, IAI, AA, GP didampingi oleh Sekretaris IAI Jakarta Ar. Teguh Aryanto, IAI, memberikan applause atas seminar AKBG yang dilaksanakan secara rutin dan masif setiap 2 bulan sekali. Materi seminar yang berhubungan dengan standard kelaikan pada bangunan gedung harus dapat memiliki efisiensi dan optimal. “Karena menyangkut teknis, seorang arsitek haruslah memiliki rancangan yang memenuhi standard kelaikan fungsi dari suatu bangunan gedung”, ujar Achmad Fauzi Maskan menjelaskan pada saat pembukaan Acara Seminar Jilid II AKBG.

Pada Sesi pertama hadir Narasumber dari Organisasi Profesi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI Jakarta) yaitu Ar. Prasetyoadi, IAI, AA, IAP, GP. Arsitek yang memiliki riwayat gemilang ini adalah seorang Arsitek Profesional yang kesehariannya menjabat sebagai Managing Director di Perusahaan Pandega Desain Weharima atau PDW Architects. Sebuah biro arsitek yang bergerak pada bidang Strategic Planning, Urban Environment Planning & Design, serta proyek-proyek arsitektural. Pada kesempatan pemaparan materi, Prasetyoadi membahas peran penting serta tugas seorang arsitek, ruang lingkup terhadap kompetensi, BIM, studi kasus, dan panduan rancangan seorang arsitek.

Pada sesi kedua seminar, materinya dilanjutkan oleh Faizal Salim, ST, M.M sebagai pembicara resmi dari AKBG, adalah seorang arsitek profesional yang banyak menangani bidang pekerjaan teknis kelaikan bangunan gedung. Dalam paparannya, Faizal membahas tentang isi, makna, dan tujuan dari materi seminar, gagasan dari setiap ide materi seminar AKBG ini, mengupas hal penting tentang perancangan yang terkait arsitektur, sipil, mekanikal, elektrikal, landscape, dan K3 agar dapat efisien dan efektif.

Hal senada dikemukakan mengenai tolok ukur atau standart, agar sebuah perancangan menjadi optimal pada penyelenggaraannya. “Bahwa setiap ilmu teknik terkait erat satu sama lain, menjadi satu kesatuan hingga mencapai tujuan yaitu keselamatan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan” jelasnya, didampingi Sandy Lesmana ST, senior sipil pengkaji teknis yang ahli dibidangnya, sambil menjawab pertanyaan-pertanyaan dari para peserta seminar seputar standarisasi struktur dan konstruksi dalam bangunan gedung.

Lanjut ke Sesi ketiga, adalah seorang pembicara ahli utama profesional Ir. Ar. Jimmy S. Juwana, MSAE, AEI, ACPE, IPM, GP. seorang dosen purna bhakti, Direktur Pengembangan Rating Greenship GBCI, Ketua Umum Perkumpulan Ahli Pengkaji Teknis Indonesia (PAPTI), serta aktif sebagai praktisi bangunan gedung di Indonesia. Jimmy banyak menjelaskan hal penting dalam faktor efisiensi rancangan, standard kehandalan, struktur konstruksi, dan teknis keberlanjutan. Sebagai seorang yang dikenal sebagai ahli senior, banyak pertanyaan yang menyinggung soal terapan teknis seputar pemaparannya.

Pada akhir sesi seminar, tampil Ir. Ronald Sihombing Hutasoit, M.si, sebagai pembicara dari Dewan Pengurus Nasional INKINDO. Sebagai Wakil Ketua Umum DPN INKINDO Bidang Pranata Usaha, Ronald adalah seorang kharismatik dengan gaya berbicara yang mengundang perhatian setiap peserta seminar. Bahasan Ronald seputar dasar hukum dan batasan kerja konsultan serta pengkaji teknis, menjadi kian menarik dan seru dibawakannya.

Pemaparan Ronald ternyata membuka wawasan kepada setiap peserta seminar, untuk patuh serta disiplin dalam pelaksanaan suatu kegiatan yang berhubungan dengan penyelenggaraan serta standard kelaikan suatu bangunan gedung. Tak lupa Ronald menegaskan dalam materinya, “Hal penting terkait regulasi atas kompetensi Tenaga Ahli mengenai tanggung jawab, produktifitas, kualifikasi, dan sertifikasi”.

Ditemui via sambungan telephone, Ar. Dotti Windajani, IAI, AA mengatakan, “Selamat dan sukses atas terlaksananya seminar Jilid II untuk AKBG dan IAI Jakarta bersama DPN INKINDO, serta para pembicara yang tak lelah berbagi ilmu, agar selalu bermanfaat dan berfaedah bagi pelaku teknis serta masyarakat luas di Indonesia”.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.