Point penting
- Musik sudah ada sejak jaman pre-homo sapiens
- Musik adalah vibrasi yang mempengaruhi manusia
- Musik Abad 21 adalah penerus dari abad sebelumnya
Musik adalah bahasa universal. Musik juga relatif dan subyektif. Satu orang mungkin menyukai gaya musik tertentu sementara yang lain tidak. Mengapa? Karena musik adalah vibrasi yang mempengaruhi indera kita manusia. Bagi sebagian orang, musik yang bagus bisa berupa simfoni orkestra, set jazz, irama elektronik atau bahkan sesuatu yang sederhana seperti kicauan burung. Luangkan waktu sejenak untuk merenungkan musik apa yang Anda sukai saat Anda membaca kanal Music tikum. Berikut sejarah singkat tentang musik.

Asal dan Sejarah Musik
Ada banyak teori kapan dan di mana musik berasal. Padahal, banyak sejarawan berpikir bahwa musik eksis sebelum homo sapiens ada. Alam dan hewan itu mengambil bagian dalam musik. Musik yang alam hasilkan adalah vibrasi 432 hz. Musik yang manusia sekarang hasilkan, yaitu yang kita hampir semua dengar berubah menjadi 440 hz.
Meski begitu, para ahli sejarah menunjukkan bahwa ada enam periode musik yang dihasilkan manusia memiliki periode dengan gaya tertentu yang secara signifikan berkontribusi membuat musik saat ini.
Abad Pertengahan / Abad Pertengahan
Abad Pertengahan, yang mencakup abad ke-6 hingga abad ke-16, menampilkan musik abad pertengahan. Pada priode ini, ada dua jenis gaya musik umum; monofonik dan polifonik. Bentuk utama musik termasuk nyanyian Gregorian dan plainchant. Plainchant adalah bentuk musik gereja yang tidak memiliki iringan instrumental dan hanya melibatkan nyanyian atau nyanyian. Ini adalah satu-satunya jenis musik yang diizinkan di gereja-gereja Kristen. Sekitar abad ke-14, musik sekuler menjadi semakin menonjol, menetapkan panggung untuk periode musik yang dikenal sebagai Renaissance.
Renaisans
Renaissans (Renaissance) berarti “kelahiran kembali.” Dalam konteks musik, pada abad ke-16, cengkeraman seni Gereja melemah. Dengan demikian, komposer selama periode Renaissance mampu membawa banyak perubahan dalam cara musik diciptakan dan dirasakan. Sebagai contoh, musisi bereksperimen dengan cantus firmus (fix song), mulai menggunakan lebih banyak instrumental dan menciptakan bentuk musik yang lebih rumit yang mencakup hingga 6 bagian suara.
Barok
Kata “baroque” berasal dari kata Italia “barocco” yang berarti aneh. Periode Baroque adalah masa ketika komposer bereksperimen dengan bentuk, kontras musik, gaya dan instrumen. Periode ini melihat perkembangan opera, musik instrumental serta bentuk dan gaya musik Barok lainnya. Musik menjadi homofonik, artinya melodi akan didukung oleh harmoni.
Instrumen terkemuka yang ditampilkan dalam komposisi periode Baroque termasuk biola, biola, double bass, harpa.
Periode Barok dalam sejarah musik mengacu pada gaya abad ke-17 dan ke-18. Periode High Baroque berlangsung dari tahun 1700 hingga 1750, di mana opera Italia lebih dramatis dan luas.
Klasik
Bentuk dan gaya musik periode Klasik, yang membentang dari tahun 1750 hingga 1820, ditandai dengan melodi dan bentuk yang lebih sederhana seperti sonata. Selama masa ini, bukan hanya bangsawan berpendidikan tinggi, kelas menengah memiliki lebih banyak akses ke musik. Untuk merefleksikan perubahan ini, komposer ingin membuat musik yang tidak terlalu rumit dan lebih mudah dipahami. Piano lebih dominan dipergunakan sebagai instrumen utama oleh komposer selama periode Klasik. Terutama, Mozart menulis simfoni pertamanya dan Beethoven lahir selama periode ini.
Romantis
Historiografer mendefinisikan periode Musik Romantis antara 1800 hingga 1900. Bentuk-bentuk musik dari periode Romantis menggunakan musik untuk menceritakan sebuah kisah atau mengungkapkan gagasan dan ide serta memperluas penggunaan berbagai instrumen termasuk instrumen angin. Instrumen yang ditemukan atau diperbaiki selama ini termasuk seruling dan saksofon.
Melodi menjadi lebih dominan dan lebih dramatis ketika orang Romantik meyakini bahwa imajinasi dan emosi mereka yang kuat akan meningkat melalui karya-karya mereka. Pada pertengahan abad ke-19, musik rakyat menjadi populer di antara orang-orang Romawi, dan lebih banyak penekanan pada tema-tema nasionalis.

Abad ke-20
Musik pada abad ke-20 membawa banyak inovasi tentang bagaimana musik dilakukan dan dihargai. Seniman lebih suka bereksperimen dengan bentuk musik baru dan menggunakan teknologi untuk meningkatkan komposisi mereka. Instrumen elektronik awal termasuk dinamophone, Theremin, dan Ondes-Martnot.
Gaya musik abad ke-20 termasuk impresionistis, sistem 12-nada, neoklasik, jazz, musik konser, serialisme, Chance musik, musik elektronik, Romantisisme baru, dan minimalis.

Abad ke 21
Sebagai penerus abad sebelumnya, beberapa gaya musik tetap bertahan, termasuk postmodernisme, polistilisme, dan eklektisisme, yang berusaha menggabungkan unsur-unsur dari semua gaya musik terlepas dari apakah ini klasik atau non klasik. Pengaruh penting termasuk rock, pop, jazz, dan tradisi tari yang terkait dengannya. Kombinasi musik klasik dan multimedia adalah praktik penting lainnya di abad ke-21; Internet, di samping teknologi terkait. Sikap masyarakat terhadap komponis perempuan juga berubah banyak.
Anda Dapat mengikuti ulasa dunia musik pada kanal ini. Stay tuned di homeof community tikum.id