Mourinho Dipecat, Ryan Mason Jadi Pelatih Interim Spurs

Gagal meningkatkan performa Spurs, Mourinho didepak. Ryan Mason pun naik sebagai caretaker, begini sosok pelatih muda tersebut.

Tikum – Berita Bola – Gagal meningkatkan performa Spurs, Mourinho didepak. Ryan Mason pun naik sebagai caretaker, begini sosok pelatih muda tersebut.

Usai memecat Jose Mourinho pada 19 April 2021 lalu, Tottenham Hotspur tidak butuh waktu lama untuk mencari pelatih pengganti. Mereka mengangkat Ryan Mason, satu dari sekian staf kepelatihan akademi klub.

Di usia yang baru 29 tahun, sosok Mason segera mencuri perhatian. Begini cerita singkat karier Mason sampai duduk di kursi pelatih salah satu klub besar English Premier League.

Pensiun Dini sebagai Pemain Akibat Cedera

Ryan Mason bukanlah sosok asing di mata penggemar Spur. Bahkan, 20 tahun hidupnya dihabiskan bersama klub yang bermarkas di London Utara itu. Dikutip dari laman resmi Tottenham Hotspur, Mason baru berusia 8 tahun saat ia mengikuti pelatihan di Spurs Lodge.

Tahun 2007 ia resmi bergabung dengan Akademi dan melakoni debut tim utama pada bulan November 2008, tepat saat ia berusia 17 tahun.

Dengan posisi sebagai gelandang, ia sempat dipinjamkan ke beberapa klub. Sebut saja, Yeovil Town dan Doncaster Rovers, dilanjutkan ke Millwall, Lorient, serta Swindon Town.

Debut resmi bersama Spur di English Premier League baru terjadi pada 2014. Bahkan, ia sempat beraksi di Final Piala Liga 2015 dengan status kapten tim. Saat Spur bertanding di ajang Europa League, Mason mengemban ban kapten dan mencetak gol dalam pertandingan kontra Fiorentina di tahun 2016.

Debut internasional bersama tim senior Inggris terjadi pada 2015. Lantas, ia pindah ke Hull City setahun kemudian. Sayangnya, karier Mason sebagai pemain tidak berlangsung lama.

Sebuah insiden tubrukan kepala antara bek Chelsea, Gary Cahill, dan dirinya terjadi pada Januari 2017. Kecelakaan itu memaksa Mason melalui operasi darurat karena terjadi keretakan pada tulang tengkoraknya.

Meski sudah mendapatkan perawatan panjang dari berbagai spesialis medis, insiden itu nyatanya mengakhiri karier Mason sebagai pemain. Pada usia 26 tahun, setahun pasca kejadian tragis tersebut, Mason memutuskan gantung sepatu lebih dini.

Pochettino Lihat Potensi Besar Mason

Namun, episode pahit kehidupan Mason tersebut justru membuka peluang baru dalam karier kepelatihannya. Adalah Mauricio Pochettino, pelatih Spur tahun 2014-2019 yang mengendus bakat terpendam Mason.

Pelatih asal Argentina yang kini menjabat Manajer Paris Saint-Germain itu mengamati bagaimana ketangguhan Mason. Pasalnya, saat ia hadir sebagai orang pertama yang menengok Mason di rumah sakit, ia justru mendapati Mason berbicara soal posisi yang tepat.

Tidak jelas apa maksud posisi tepat tersebut, tetapi Pochettino melihat semangat Mason dalam sepakbola masih membara. Pelatih 49 tahun tersebut berujar menjenguk seseorang yang terbaring lemah di rumah sakit seharusnya tidak melibatkan pembicaraan soal taktik.

Pada akhirnya hanya sepakbola yang dilihat Mason. Ia hidup dan bernafas dengan olahraga paling favorit ini. Dari sepakbola, Mason belajar banyak hal, termasuk arti kehidupan yang membuatnya bangkit dari kondisi terpuruk hingga siap memandang masa depan.

Manajer Termuda dalam Sejarah Liga Inggris

Pada 2018 Mason kembali ke klub yang membesarkannya dengan status sebagai pelatih Akademi. Ia tercatat mengisi posisi kepala pengembangan tim U-17 sampai U-23 Spur. Kedatangannya pada sesi latihan resmi skuad utama Spur beberapa waktu lalu pun dipandang wajar mengingat statusnya saat ini.

Namun, kejutan muncul ketika Daniel Levy memecat Mourinho dan tanpa ragu menunjuk Mason sebagai caretaker alias pelatih interim Spur. Dalam tujuh laga sisa Premier League, Mason jelas punya banyak PR warisan Mourinho.

Meskipun demikian, Mason merasa mendapat kehormatan sangat besar atas penunjukkan tersebut. Ia memandang perjalanan kepelatihan ini sebagai cerita gila, tetapi ia yakin penggemar tahu seberapa dalam kesetiaannya pada Spur. Mason yakin bisa mengerahkan semua kemampuan yang dimiliki demi membuat klub bangga.

Hal itu dibuktikan lewat kemenangan Spur 2-1 atas Southampton dalam lanjutan English Premier League Rabu minggu lalu. Kemenangan itu mencatat Mason sebagai manajer termuda dalam sejarah Premier League.

Sayangnya, Spur terpaksa mengakui kegemilangan Manchester City dalam laga Final Carabao Cup. Namun, bagaimana Mason akan memoles timnya dalam sisa laga musim ini tetap menarik untuk dinantikan bersama.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.