Pro Kontra Pemusnahaan Kanguru di Australia, Keputusan Tepat atau Brutal?

Kebijakan Australia untuk musnahkan jutaan kanguru menuai pro dan kontra. Apakah ini tindakan tepat atau brutal?

Tikum.id Animal Lovers – Kebijakan Australia untuk musnahkan jutaan kanguru menuai pro dan kontra. Apakah ini tindakan tepat atau brutal?

<img decoding=

Siapa yang tak tahu Kanguru? Mamalia berkantung yang pandai melompat ini hanya ditemukan di Australia dan beberapa pulau terdekatnya. Sebagai hewan endemik Australia, kanguru pun menjadi representasi dari kekayaan keanekaragaman hayati yang unik di Australia. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, negara tersebut mengambil keputusan kontroversial untuk membunuh jutaan kanguru. Tak ayal, hal ini memicu perdebatan tentang apakah tindakan ini tepat atau brutal.

Kanguru Sebagai Ikon Australia

Bicara soal kanguru pastilah identik dengan benua sekaligus negara Australia. Mamalia satu ini memang ikon Australia yang secara simbolis mewakili negara dan budaya Australia. Sebagai identitas nasional, gambar kanguru bahkan sering kali dimuat dalam berbagai materi promosi pariwisata dan lambang negara bagian. Selain menjadi ikon nasional, kanguru pun menjadi daya tarik utama bagi wisatawan yang berkunjung ke Australia. Banyak orang yang datang ke Australia dengan tujuan untuk melihat dan berinteraksi dengan kanguru di habitat alaminya. Pariwisata kanguru pun menjadi industri yang penting bagi negara ini.

Berapa Banyak Populasi Kanguru?

Kanguru dapat ditemukan di berbagai ekosistem, mulai dari padang rumput terbuka hingga hutan dan daerah pegunungan. Mamalia ini dikenal adaptif dan mampu bertahan dalam kondisi lingkungan yang berbeda. Karena itu, meski hanya ada di Australia dan beberapa pulau terdekat, populasi kanguru bisa berkembang pesat.

Melansir CNN, saat ini diperkirakan ada 36.5 juta ekor kanguru yang tersebar di lima negara bagian Australia. Angka ini mencakup beberapa spesies kanguru yang umum ditemukan, seperti red kangaroo, eastern grey kangaroo, dan western grey kangaroo. Di negara bagian tertentu, populasi kanguru bahkan mengalami peningkatan pesat. Salah satunya di negara bagian Victoria yang mengalami peningkatan populasi sebesar 24% sejak 2020 dikarenakan cuaca yang mendukung dalam dua tahun terakhir.

Alasan Bunuh Kanguru Demi Animal Welfare

Banyaknya jumlah kanguru mengindikasikan bahwa Australia memiliki populasi yang sangat besar dan melimpah. Karenanya, pemerintah Australia membuat kebijakan untuk mengontrol populasi kanguru demi kesejahteraan hewan (animal welfare).

Pasalnya, populasi kanguru yang terlalu banyak dapat menyebabkan hewan ini kesulitan mendapatkan pangan sehingga berpotensi menyebabkan kelaparan. Dengan mengontrol populasi kanguru, diharapkan mamalia ini bisa hidup dengan lebih sehat, mencegah penyebaran penyakit, dan mengurangi persaingan untuk mendapatkan pangan. Pemusnahan kanguru pun tidak dilakukan dengan asal dan sembarangan, lho. Adanya kebijakan untuk mengurangi populasi kanguru bukan berarti bahwa siapa saja bisa dengan bebas membunuh kanguru begitu saja. Namun, pemerintah telah menetapkan kuota kanguru yang boleh “dipanen” sesuai dengan Kangaroo Harvesting Program (KHP) dan Authority to Control Wildlife (ATCW).

Pro dan Kontra atas Keputusan yang Tampak Brutal

Melansir Anadolu, tahun ini pemerintah Australia memberikan kuota 5 juta ekor kanguru untuk dibunuh. Tak ayal, keputusan ini pun menuai pro dan kontra yang signifikan. Meski banyak pihak yang mendukung keputusan tersebut, tidak sedikit yang menentang dengan alasan keputusan tersebut dianggap brutal dan tidak bermoral.

Salah satunya adalah Mark Pearson, mantan anggota New South Wales Parliament yang mewakili Animal Justice Party. Menurutnya, kebijakan pemerintah untuk membasmi kanguru dianggap “very ugly and cruel”. Sebaliknya, pihak yang mendukung kebijakan pemerintah berargumen bahwa pengendalian populasi kanguru adalah keputusan tepat untuk menjaga keseimbangan ekosistem. Pasalnya, populasi kanguru yang terlalu besar dapat menyebabkan degradasi lahan dan hilangnya habitat bagi spesies lain.

Kanguru yang Dibunuh Tetap Dimanfaatkan Daging dan Kulitnya

Pemusnahan kanguru dalam rangka pengendalian populasi dilakukan oleh para pemburu andal. Hasil buruannya pun tidak dibuang begitu saja. Kanguru yang dibunuh tetap dimanfaatkan daging dan kulitnya.

Daging kanguru biasanya dimanfaatkan untuk konsumsi, baik untuk steak maupun hidangan lainnya. Kandungan gizinya yang baik, rendah lemak, dan tinggi protein membuat daging kanguru banyak digemari. Sementara itu, kulit kanguru digunakan untuk membuat berbagai produk seperti sepatu, tas, pakaian, dan aksesori lainnya. Kulit kanguru bersifat tahan lama, fleksibel, dan memiliki kualitas yang baik.

Singkatnya, meskipun keputusan pemerintah Australia untuk memusnahkan kanguru menuai pro dan kontra, kanguru yang dibunuh tetap dimanfaatkan dengan daging dan kulitnya sehingga tetap memiliki nilai ekonomi. Kalau menurut kamu sendiri bagaimana? Apakah kebijakan pemerintah Australia tersebut sudah tepat atau justru kejam?

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.