Perhatikan Hal Ini Sebelum Membawa Keluarga Saat Perjalanan Dinas

Ada banyak alasan mengapa seseorang membawa keluarga saat perjalanan dinas. Namun, ada beberapa hal krusial yang perlu dipertimbangkan dengan bijak sebelum melakukannya.

Ada banyak alasan mengapa seseorang membawa keluarga saat perjalanan dinas. Namun, ada beberapa hal krusial yang perlu dipertimbangkan dengan bijak sebelum melakukannya.

Salah satu risiko menjadi seorang wanita karir adalah siap meninggalkan anak (terutama jika masih sangat kecil) dan keluarga untuk bekerja. Anda pasti kerap mengalami rindu dan ā€˜kepikiran’ meski hanya di kantor saja. Tentunya, rindu dan ā€˜kepikiran’ tersebut akan makin berlipat-lipat jika harus melakukan perjalanan dinas ke luar daerah, bukan?

Sebagian orang kemudian mengajak serta keluarga saat perjalanan dinas. Apabila Anda juga berencana melakukan hal serupa, pertimbangkan dulu empat hal berikut untuk meminimalkan berbagai risiko.

Ingat Tujuan Awal Perjalanan

Tetapkan niat dari awal bahwa perjalanan yang akan dilakukan adalah perjalanan dinas. Artinya, Anda tetap memiliki tanggung jawab terhadap instansi tempat Anda bekerja. Dengan begitu, prioritas utama adalah tetap menyelesaikan pekerjaan alih-alih menikmati waktu bersama keluarga.

Hal ini juga perlu dipahami oleh anggota keluarga. Mereka tidak bisa menuntut Anda untuk terus ada bersama mereka. Sementara Anda fokus bekerja, biarkan anggota keluarga menikmati waktu ā€˜liburan’. Jika Anda berusaha untuk ā€˜berkompromi’ dengan tetap menikmati ā€˜liburan’ bersama mereka, maka ada beberapa konsekuensi yang harus Anda penuhi. Sebagai contoh, Anda jadi terpaksa harus begadang menyelesaikan tugas karena atau demi bisa jalan-jalan bersama keluarga sepanjang siang hingga sore hari.

Pahami Tantangan dan Risiko

Hal ini masih berkaitan dengan poin sebelumnya. Idealnya, Anda tidak akan bisa fokus seratus persen terhadap keluarga saat melakukan perjalanan dinas. Pun apabila mereka melakukan aktivitas sendiri di luar pada kota atau daerah yang baru sementara Anda bekerja, rasa khawatir juga berpotensi merusak fokus.

Bagaimanapun, Anda tetap harus bersikap profesional. Anda didelegasikan untuk melakukan perjalanan dinas karena dinilai kompeten untuk melakukan hal tersebut serta sebagai representatif instansi. Jangan sampai merusak kepentingan yang lebih besar hanya karena Anda terlalu mengedepankan urusan pribadi.

Pertimbangkan Biaya yang Lebih Besar

Bujet kantor untuk membiayai perjalanan dinas Anda hanyalah untuk Anda sendiri. Artinya, Anda harus menyiapkan dana ekstra apabila ingin mengajak serta keluarga. Komponen pengeluaran pun bermacam-macam, mulai dari transportasi, makan, penginapan, hingga aktivitas apa saja yang akan dilakukan di destinasi.

Pertimbangkan dengan bijak apakah mengajak keluarga dalam perjalanan dinas—apalagi ke tempat yang memang terlihat menarik untuk dikunjungi bersama orang-orang tersayang—sesuai dengan kemampuan Anda. Selain itu, siapkan pula anggaran untuk kebutuhan tak terduga selama perjalanan. Kalau hitungan ini tidak masuk dalam bujet yang Anda siapkan, maka jangan paksakan kehendak untuk tetap melakukannya.

Impresi Rekan Kerja

Setiap orang akan menilai keputusan Anda mengajak keluarga dalam sebuah perjalanan dinas dengan sudut pandang dan nilai-nilai yang berbeda. Beberapa mungkin dapat menerima, sedangkan beberapa lainnya tidak. Mereka yang mungkin dapat memahami mengapa Anda melakukannya pun bukan berarti setuju dengan keputusan tersebut—bahkan bisa saja menjadi iri dan menimbulkan ketidaknyamanan pada saat kembali bertemu di tempat kerja.

Namun secara umum, kesan profesionalisme akan sangat terpengaruh oleh hal ini. Anda tentu ingin memperlihatkan pula pada rekan kerja bahwa Anda menjalankan tugas tersebut dengan sungguh-sungguh, bukan? Tentunya, impresi tersebut akan tersamarkan—kalau tidak hilang—jika Anda turut melibatkan urusan pribadi dalam periode menjalankan tugas kantor.

Umumnya, membawa keluarga dalam sebuah perjalanan dinas boleh-boleh saja. Namun, hal ini bukan berarti sebaiknya dilakukan apalagi dianjurkan. Ada banyak pertimbangan yang perlu dikalkulasikan dengan bijak, mulai dari tantangan, risiko, biaya, hingga impresi profesionalisme yang boleh jadi catatan tersendiri dalam perjalanan karir Anda.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.