Misteri Soulmate Dari Sebuah Supergroup

Sobat musik tikum, kali ini kita akan bahas tentang soulmate atau duet atau pasangan sejiwa dan sevisi dalam berkarya.

Tanpa kita sadari, bahwa grup grup band besar yang ada dan terkenal hingga sekarang ternyata ada (mungkin) sedikit rahasianya. Apakah (benar/tidak) ada rahasia itu? Terlepas dari benar atau tidaknya ,sepertinya adalah, band tersebut mempunyai soulmate atau partner sejiwa dan sevisi yang tepat dalam segi lagu ataupun lain hal.

Kenapa sampai sekarang band tersebut masih berjaya atau setidaknya tidak bubar atau masih dapat royalty dari berbagai penjualan album, single atau merchandise.

Kita awali dengan the Beatles. Awalnya the Beatles mempunyai John Lennon dan Paul McCartney sebagai ujung tombak penulis lagu, dan terbukti hampir semua lagunya adalah ciptaan Lennon / McCartney.

Walaupun dalam beberapa lagu, Paul McCartney lah sang penulis lagu, sebut saja lagu “Yesterday”, “Blackbird”, “Two of us”, “Peny lane”, “Here there everywhere” dan “Hey jude” (lagu ini awalnya berjudul “Hey Juls”,ditulis Paul untuk anak John Lennon, Julian, tapi agar lebih enak dilafalkan, diubah menjadi “Hey Jude”).

Tetap saja didalam credit ditulis Lennon/McCartney, ‘itu semata hanya untuk pelafalan ejaan yang enak dilihat dan didengar’ kata Lennon. Namun begitu McCartney nampaknya tidak protes. Seiring waktu, terjadi perpecahan dalam band the Beatles, yang mengharuskan band itu bubar untuk selamanya.

Hal itu karena pertengkaran hebat antara Lennon dan McCartney ,dimana Paul tidak suka akan kehadiran Yoko Ono pada saat itu. Dan dapat dilihat, Lennon tidak dapat meraih sukses lebih besar daripada the Beatles dalam solo karirnya, begitu juga McCartney. Tapi nama besar the Beatles lah yang membuat mereka menjadi tokoh legenda sampai sekarang.

The Rolling Stones, merupakan band satu satunya yang masih ada dari era tahun 60an, dimana tidak lama setelah terbentuknya the Beatles, dan sekarang menjadi sang legenda hidup. Adalah Mick Jagger dan Keith Richards yang menjadi ujung tombak Stones dari awal terbentuk.

Chemistry yang terbangun dari awal penciptaan lagu dan visi mereka mungkin yang membuat semesta menjadi berpihak kepada mereka, dan Jagger mengetahui hal itu, untuk itu dia mempertahankan keberadaan Richards sampai kapanpun dalam Stones.

Mungkin lain cerita jika Jagger atau Richards ada konflik yg menyebabkan Stones bubar, tapi itu tidak terbukti,dan hingga detik ini the Rolling Stones adalah satu satunya band terkaya di Inggris bahkan Dunia.

Memasuki era 80an, disini ada Axl Rose dan Slash. Siapa yang tidak kenal dengan Guns N’ Roses, band rock dunia yang melegenda dengan lagu sejuta umat “Sweet child O’ mine” dan ada “Welcome to the Jungle”, “Paradise City”, “Patience’, “November Rain” dan “Knockin on heavens door”.

Setelah menelurkan album “Appetite for Destruction” dunia musik rock seakan diguncang oleh kehadiran anak anak muda asal Los Angeles dan Hollywood ini. Semua mata seolah tertuju kepada Guns N’ Roses pada saat itu.

Walau disini ada juga supergrup METALLICA yang pada saat itu masih anti mainstream dengan album masterpiece “Master Of Puppets” nya ,yang tidak membuat satu vidio klip pun.

Okay, Axl Rose adalah pentolan dari G N’ R dengan tingkah polah  yang sangat Rockstar, brutal, alkohol dan seks. Tapi itu yang membuat dia menjadi terkenal dan dipuja puja kawula muda saat itu.

Slash dengan rambut gondrong semi afro dan topi sulap yang menjadi trade mark sampai sekarang dengan gitar Gibson ‘replika’ nya ,akhirnya menjadi ikon gitar itu sendiri. Singkat cerita, Slash keluar dari G N’ R, dan membuat band itu terpuruk, walau masih ada Axl disitu.

Puluhan tahun kemudian, Slash balik lagi ke G N’R, dan apa yang terjadi? Band itu kembali meroket dengan melakukan World Tour dan sempat mampir ke Indonesia pada tahun 2018 kemarin. Terbukti semesta masih berpihak kepada Axl Rose dan Slash.

Disisi lain ada Jon Bongiovi dan Richie Sambora. Kalau kita bertanya kepada anak musik atau anak jaman sekarang, pasti mereka tau lagu lagu BONJOVI dan menjadi legenda hidup jaman sekarang. “Livin on a prayer” , “You give love a bad name”, ” Bed of roses”, “i’ll be there for you”, ” it’s my life” , adalah sebagian dari lagu mereka yang hingga kini masih rutin dimainkan oleh band band Top 40 di kafe.

Bonjovi merintis karir dengan Sambora dalam membentuk sebuah band, dan akhirnya menjadi sangat terkenal. Gaya hidup dan gaya menulis lagu maupun dalam duet vokal menjadi formula bagi band ini ,kita juga merasakan suatu aura yang lain dan enak ketika mereka berduet vokal dengan gitar akustiknya.

Sampai akhirnya Richie Sambora memutuskan keluar dan bersolo karir, Bonjovi tetap jalan seperti biasa, tetapi seperti ada yang hilang ketika band ini ditinggal sang gitaris pendirinya, jati diri BONJOVI seperti tenggelam juga, terbukti BJ belum dapat menelurkan karya sebaik dulu lagi.

Belum lagi kita berbicara tentang Freddie Mercury / Brian May (QUEEN), Ian Gillan / Richie Blackmore (DEEP PURPLE), Robert Plant / Jimmy Page (LED ZEPPELIN), Nikki Sixx / Vince Neil (MOTLEY CRUE).

Dan kalau lihat didalam negeri sendiri, kita lihat ada Dhani Ahmad dan Andra Ramadhan dari DEWA 19 , selama Andra masih memegang peranan sebagai gitaris dalam band itu, pasti sampai kapanpun DEWA 19 akan tetap dalam jalur yang sama, yaitu terkenal.

Dan ada Bimbim Sidharta dengan Kaka dari band legenda SLANK! cerita tentang band ini pasti sudah banyak yang paham. Jadi intinya, selama dinamic duo belum terpecahkan, maka jalan ketenaran itu masih tetap ada, karena Semesta masih berpihak kepada mereka, apakah itu menjadi Rahasia? siapa yang tau? Walahualam.

Tinggalkan pesan