Tikum.id Otomotif – Mobil antik memang lebih rawan mengalami masalah karena usia. Namun, dengan perawatan yang tepat mobil lawas juga bisa bertahan cukup lama.

Meski banyak sekali mobil baru yang diproduksi, minat terhadap mobil antik belum menurun. Ada banyak orang yang mengoleksi mobil antik karena sifatnya yang tak lekang waktu atau nostalgia. Namun, karena usianya yang sudah tua, perawatan mobil sangat penting dilakukan agar mereka terus menawan dan berfungsi dengan baik.
Rajin Membersihkan Mobil
Walaupun mobilnya jarang digunakan, bukan berarti mobilnya dibiarkan begitu saja. Mobil tetap harus rajin dibersihkan, setidaknya seminggu sekali dengan penyemprotan, dicuci, atau menggunakan lap basah. Interiornya dapat dibersihkan dengan vaccum cleaner agar jok dan bagian lainnya tidak mudah rusak. Saat membersihkan mobil gunakan sampo khusus dan hindari penggunaan detergen karena dapat merusak warna mobil. Kemudian pasang sarung mobil untuk mencegah kotoran seperti debu dan kotoran lainnya mengenai mobil. Dengan begitu, tampilan mobil akan terus bersih dan mengkilap.
Melakukan Penggantian Filter dan Oli dengan Rutin
Penggantian oli dan filternya sangat penting demi menjaga mesin mobil, contohnya mencegahnya agar tidak tersumbat karena kotoran. Apalagi mesin di mobil antik lebih rawan karena sudah sering digunakan. Bila mobil antik sudah melewati usia sepuluh tahun, setidaknya ganti oli setiap 2500 Km. Rutin mengganti oli dan filternya akan menekan beban kerja mesin mobil dan mengurangi emisi. Untuk mendapat perlindungan yang maksimal, pakai oli dengan kekentalan 15-40 W atau SAE 10-40.
Melakukan Pemeriksaan Secara Berkala Pada Komponen Mobil
Saat kinerja mobil sudah terasa menurun, jangan ragu untuk melakukan tune-up atau penyetelan pada mesin mobil. Penyetelan yang dilakukan dengan teratur akan membuat kondisi mobil antik terus prima. Berikan juga perhatian pada komponen mobil lainnya seperti kabel, karet penyangga, ring, dan kaki mobil. Jika komponen-komponen tersebut tidak diperhatikan, akan timbul masalah seperti korsleting, masuknya air ke mobil, aliran bensin tidak lancar dan ban berkarat akibat terlalu lama menahan bobot mobil yang tak digunakan.
Tanda-tanda kinerja mobil antik mulai menurun adalah suara-suara bising yang mengganggu dari mobil bahkan sampai mogok di tengah jalan. Agar masalahnya dapat dihindari, jangan pernah lupa untuk melakukan perawatan secara berkala.
Menghindari Mobil dari Panas Sinar Matahari
Sarung mobil memang efektif untuk menghalau kotoran mengenai mobil, tapi masih belum cukup untuk melindungi mobil dari panas matahari. Suhu yang terlalu panas dapat membuat interior dan cat luar mobil kusam dan cepat rusak. Simpan mobil di tempat yang tertutup atau teduh, contohnya di dalam garasi atau carport dengan atap kanopi. Cat mobil yang sudah kusam bisa dicat kembali agar terlihat baik meski hasilnya tidak semulus cat asli. Selain mengecat ulang mobil, pemilik mobil antik pun dapat melakukan car waxing.
Menggunakan Bahan Bakar Berkualitas
Bahan bakar merupakan bagian penting dalam menjaga performa mesin mobil. Karena itu, selalu gunakan bahan bakar yang berkualitas terutama pada mobil antik. Sebaiknya memilih bahan bakar non subsidi seperti Pertamax karena kualitasnya lebih baik. Pemakaian bahan bakar berkualitas secara teratur dapat merawat kualitas mesin mobil, mencegah pengeroposan tangki bahan bakar, menjaga mesin tetap bersih, hingga mengurangi kebocoran. Harga bahan bakar berkualitas memang lebih mahal tapi sepadan dengan penjagaannya terhadap mesin mobil.
Itulah sederetan tips merawat mobil antik agar terus menawan. Kondisi mobil antik memang lebih rentan jika dibandingkan mobil keluaran terbaru, tapi perawatannya tidak sesulit yang orang pikirkan. Selama pemilik mobil rajin dalam melakukan perawatan, mobil antik pun dapat bertahan hingga waktu yang lama. Perawatan yang teratur pun akan memudahkan pemilik dalam menemukan masalah dalam mobil sehingga bisa ditangani dengan cepat.