Tikum Bicycle – Kota modern dan ramah lingkungan tak hanya tergambar dari tata kotanya, tetapi juga ditunjang oleh sistem transportasinya yang ramah pejalan kaki dan pesepeda.

Penyelenggaraan sistem transportasi di DKI Jakarta dalam empat tahun terakhir sebetulnya bisa dibilang mengalami kemajuan. Yang paling menonjol, tentu saja, adalah pengadaan lajur dan jalur sepeda.
“Tetapi, meski layak diapresiasi, Bike To Work (B2W) Indonesia menilai komitmen Pemprov DKI Jakarta yang dipimpin Gubernur Anies Baswedan untuk memastikan keberadaan jaringan jalur sepeda tetap berlanjut masih perlu di kritisi” kata Ketua Umum B2W Indonesia Fahmi Saimima di Jakarta, Sabtu (23/10).
Fahmi menyebutkan, prasarana bersepeda, yang direncanakan sebagai satu jaringan dengan jarak total 500 km di seluruh Jakarta, adalah wujud dari visi Pemprov DKI Jakarta tentang mobilitas urban, yakni mengalihkan penggunaan kendaraan bermotor pribadi ke angkutan umum dan moda yang ramah lingkungan/ berkelanjutan–sepeda dan jalan kaki.
Lebih lanjut Fahmi menjelaskan bahwa Secara fisik, keberadaan lajur/jalur yang sudah dibangun sepanjang 97,77 km itu sekurang-kurangnya telah mengubah penampakan jalanan yang kebetulan ditetapkan sebagai lokasi dari rute yang akan dilalui pengguna sepeda. Ini pun sudah ikut menyumbang pencapaian Pemprov DKI Jakarta di bidang mobilitas kota yang mendapat Sustainable Transport Award 2021, penghargaan yang pernah diterima antara lain oleh Kota Bogota, Seoul, New York City, Guangzhou, dan San Francisco.
“Tetapi seperti di kota mana pun di dunia yang punya keinginan serupa dengan Jakarta, jalur sepeda ini hanya satu dari sejumlah langkah yang dibutuhkan bagi sebuah transformasi perilaku, kebiasaan, dan budaya dalam bermobilitas. Prasarana ini tidak serta merta orang mau meninggalkan kenyamanan kendaraan bermotor pribadi untuk bersepeda sehari-hari,” ucapnya.
Ia menilai dibandingkan dengan kota-kota lain di dunia yang serius untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana untuk mendukung mobilitas warganya, Jakarta justru terlihat sudah berpuas diri dengan pembangunan jalur sepeda.
“Pandemi memang menyulitkan pendanaan untuk melanjutkan apa yang telah dikerjakan, tak terkecuali dengan Jakarta. Tapi pandemi pula yang mendorong banyak kota di dunia untuk berubah drastis, dengan tetap menempatkan prioritas bagi warganya, terutama dalam hal mobilitas dan kesejahteraan,” ujar Fahmi.
Menurut Fahmi, dibutuhkan keberanian dan menilai komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong peningkatan penggunaan sepeda sebagai sarana mobilitas warga, selain juga perlunya dukungan dalam bentuk anggaran pembangunan sarana dan prasarana yang memadai.
Saat ini, B2W Indonesia juga mendukung atas lahirnya peraturan yang menjadi pedoman keberadaan prasarana bersepeda, juga fasilitas pendukungnya (termasuk kewajiban bagi gedung perkantoran untuk menyediakan tempat parkir dan kamar mandi/ruang ganti), seperti di Peraturan Gubernur No. 51/2020. Ini regulasi saat keadaan pandemi, Demikian pula dalam Instruksi Gubernur No. 49/2021 yang memasukkan poin lajur/jalur sepeda sebagai salah satu isu prioritas yang harus diselesaikan pada Desember 2022, yakni terbangunnya jaringan jalur sepeda dengan total 298 km, belum lagi ada Instruksi Gubernur nomor 66 tahun 2019 tentang pengendalian kualitas udara, serta Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 1263 tahun 2020 tentang perubahan kedua atas keputusan Gubernur nomor 1042 tahun 2018 tentang daftar kegiatan strategis daerah yang mencantumkan Pengembangan Sarana dan Prasarana Sepeda.
Sebagai langkah awal yang bisa mewakili semua upaya tersebut, B2W Indonesia mengusulkan diberlakukannya Fuel-Free Friday, yaitu di setiap hari Jumat pagi (06.00 – 09.00 wib) dilakukan pembatasan penggunaan kendaraan bermotor (sama ketika pembatasan PPKM), jikalau diperlukan untuk di seluruh ruas jalan protokol di Jakarta. Berbeda dengan Hari Bebas Kendaraan Bermotor, yang berlangsung setiap Minggu di kawasan terbatas, Fuel-Free Friday mencakup kawasan dan keterlibatan masyarakat yang lebih luas.
Selain itu, Pemprov DKI Jakarta diharapkan melaksanakan beberapa hal berikut ini:
merealisasikan pembangunan Bike Lounge yang digagas Jakarta Experience Board;
mengaktifkan lagi dan memperluas Hari Bebas Kendaraan Bermotor atau yang lazim disebut car-free day, serta mewujudkan inklusivitas bagi masyarakat dalam melakukan kegiatan olahraga;
merealisasikan salah satu syarat aplikasi penerima Sustainable Transport Award 2021, yakni penyelenggaraan summit atau konferensi akbar tentang Transportasi berkelanjutan (baca: sepeda) yang melibatkan berbagai pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Ke depan, Pemprov DKI Jakarta diharapkan dapat menindaklanjuti semua masukan dan kritikan dari masyarakat demi pengelolaan sistem transportasi Ibukota yang modern dan ramah lingkungan. Dan ini perlu dukungan khalayak luas serta potensi warga DKI Jakarta, termasuk B2W Indonesia yang siap menjadi mitra Pemprov DKI Jakarta.
Jakarta, 25 Oktober 2021
Fahmi Saimima
Ketua Umum B2W Indonesia
Baca juga :