Tikum Bola – Zlatan Ibrahimovic, penyerang AC Milan, kini berhasil mencetak gol yang ke-400 di usia 40 tahun. Bagaimana dampak dari pencapaiannya tersebut?
Jika bicara tentang penyerang terbaik di persepakbolaan Eropa, tentu nama Zlatan Ibrahimovic tak patut dilewatkan. Pria kelahiran 3 Oktober 1981 di Malmö, Swedia, ini telah meraih 8 kali kemenangan berturut-turut selama kariernya sebagai bintang sepak bola profesional. Ibrahimovic pernah bermain di beberapa klub, seperti di Swedia, Italia, Belanda, dan Spanyol.
Tahun ini, pemain berjuluk “Ibracadabra” tersebut telah mencapai usia 40 tahun. Meskipun begitu, kemampuannya tidak luntur begitu saja. Faktanya, di usianya yang paruh baya, Ibrahimovic berhasil mencetak gol ke-400 untuk liga domestik.
Penasaran dengan cerita di balik rekor gol Zlatan Ibrahimovic ini? Yuk, simak ulasan berikut!
Gol yang Memenangkan AC Milan Melawan Roma
Apa yang istimewa dari gol Zlatan Ibrahimovic kali ini? Ternyata, gol ke-400 Ibrahimovic menjadi kemenangan AC Milan melawan Roma dengan skor 2-1. Pencapaian ini menempatkan Milan di posisi kedua Serie A, bersamaan dengan Napoli yang mengumpulkan 31 poin.
Milan mampu menjaga pertahanan yang mantap di pertandingan tersebut, walaupun sempat ditekan oleh Roma. Faktanya, Ibrahimovic mencetak dua gol di setiap babak. Gol pertama dicetak pada menit ke-26 dengan tendangan bebas. Kemudian, pada menit ke-57, Frank Kessis menggandakan skor Milan di babak penalti setelah Roger Ibanez menjatuhkan Ibrahimovic.
Ibrahimovic Bicara tentang Pencapaiannya
Tidak mudah bagi pemain berusia 40 tahun untuk tetap relevan dengan masa kini. Namun, Ibrahimovic bertahan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia persepakbolaan. Tidak hanya karena persona publiknya yang begitu cemerlang, dia juga terus mencetak gol-gol yang mampu memenangkan klubnya.
Ketika diwawancarai, Ibrahimovic berpendapat bahwa pensiun merupakan hal terakhir yang terlintas di benaknya. Itu artinya, dia tidak mengakui Milan sebagai klub terakhirnya, malahan bercita-cita masuk ke tim nasional Swedia untuk ajang Piala Dunia 2022.
Ibrahimovic berbicara melalui Telefoot, “rahasia dari panjang umur terletak pada pikiran, seperti saya yang mencoba untuk membuktikan bahwa 40 hanyalah sebuah angka dan saya bisa terus melakukan apa yang saya cintai.”
“Saya ingin terus berkembang setiap hari. Tentu saja, saya tidak dapat bermain seperti saat muda, tetapi saya lebih berpengetahuan dan memiliki lebih banyak pengalaman sekarang,” ujarnya.
Melalui Sportweek, Ibrahimovic membicarakan tentang pengalamannya. “Ketika masih muda, saya terus bermain, meski tendon saya terasa nyeri. Saya ingin menang dan mencetak gol.”
Namun, dia menyadari bahwa semuanya telah berbeda saat ini. “Dengan waktu dan pengalaman, saya mulai menggunakan pikiran dan menyadari betapa pentingnya mendengarkan tubuh saya.”
Semakin beranjaknya usia, Ibrahimovic sadar harus memperhatikan kesehatannya. “Pikiran saya baik-baik saja, tetapi tubuh saya semakin menua. Tubuh tidak selalu bisa sinkron dengan pikiran dan itulah yang menjadi masalah. Tahun ini, saya harus mendengarkan tubuh saya, sekecil apa pun sinyal yang diberikannya. Dengan begitu, saya bisa menghindari konsekuensi terburuk.”
“Jadi, saya harus berpikir dengan penuh kehati-hatian, hari demi hari, dan menyadari bahwa saya bukanlah Superman.”
Meskipun berkata demikian, Ibrahimovic tetaplah pesepak bola yang sama seperti sebelumnya. Tetap relevan, tetap bermain di pertandingan, dan tetap memecahkan rekor.
Pencapaian yang gemilang, bukan? Rekor gol Zlatan Ibrahimovic ini semakin menggaungkan namanya di dunia persepakbolaan. Ibrahimovic membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk tetap produktif meraih kesuksesan. Walau tak lagi muda, aksi-aksi memukau dari pria asal Swedia ini akan selalu ditunggu-tunggu oleh penggemarnya.
Apakah Anda mengagumi Zlatan Ibrahimovic? Terinspirasi dengan pencapaiannya dengan mencetak gol yang ke-400 di usia 40 tahun ?
Tuliskan pendapat di kolom komentar, ya!