Lady Bikers Vespa Indonesia, Kenalan Yuk Dengan Mereka!

Meski komunitas Vespa klasik di tanah air adalah nomor dua terbesar di dunia, namun lady bikers Vespa asal Indonesia masih cukup jarang.

Tikum.id Otomotif – Meski komunitas Vespa klasik di tanah air adalah nomor dua terbesar di dunia, namun lady bikers Vespa asal Indonesia masih cukup jarang.

Lady bikers Vespa asal Indonesia mungkin cukup langka karena pengendara motor lawas dari kalangan wanita memang jumlahnya tidak banyak. Hal tersebut tidak mengherankan, mengingat mengemudikan motor-motor zaman dahulu relatif jauh lebih sulit dari motor masa kini. Berikut adalah deretan wanita Indonesia penakluk Vespa klasik.

Rizkia Fatra

<img decoding=

Namanya Rizkia Fatra, lahir di Jakarta 24 tahun lalu. Kendati usianya masih terbilang muda, Fatra begitu menggemari Vespa lawas. Menurutnya, Vespa mempunyai bentuk yang unik. Kecintaan lady bikers yang satu ini pada Vespa klasik ditularkan dari orang tuanya. Dia bahkan pernah melakukan touring Jakarta-Bandung mengendarai Vespa bersama sang ayah.

Fatra yang memiliki bobot tubuh 50 kg dan tinggi 160 cm, mengakui bahwa mengendarai motor Vespa lawas memiliki tingkat kesulitan sendiri. Tetapi justru di sanalah tantangan sekaligus daya tariknya. Satu hal yang ditakutkan Fatra adalah mesti berkendara sendirian di malam hari menggunakan motor yang kondisinya tidak fit. Fatra berharap semua lady bikers tetap berkendara dengan baik, menaati peraturan, dan memperhatikan keamanan.

Qudwah Handayani

Beralih pada lady bikers lainnya, yang juga pecinta Vespa seri lama buatan Italia. Sehari-hari, Qudwah Handayani terbiasa mengemudikan Vespa Super miliknya. Di tahun 2013 lalu, gadis berjilbab yang tercatat sebagai mahasiswi Universitas Negeri Jakarta (UNJ) ini, mantap membeli Vespa Super 1977 sebagai tunggangan. Qudwah, atau biasa dipanggil Wawa, telah mengenal Vespa sejak usianya 15 tahun.

Wawa selalu merasa bangga setiap kali mengendarai Vespa yang dinamainya Domi. Ada masa dimana sang Ibu sempat melarang Wawa mengendarai Domi, namun Wawa terus berusaha meyakinkan ibunya supaya tidak merasa khawatir. Kini Wawa menjadi pengajar di SMKN 4 Jakarta. Untuk keperluan bensin dan biaya pemeliharaan Domi, sebisa mungkin tidak lagi meminta bantuan dari orang tua.

Kendati tidak tergabung dalam komunitas Vespa, Wawa kerap turut berpartisipasi jika komunitas tersebut menyelenggarakan kegiatan. Kadang ia juga nongkrong bareng dengan sesama pengendara Vespa di kawasan Harapan Indah Bekasi atau komunitas Scooter UNJ.

Dinni Desyta

Wanita berparas ayu mengendarai Vespa klasik, sungguh pemandangan indah yang sempurna. Dinni Desyta pertama kali mencuri perhatian di ajang Indonesia Offroad eXpedition (IOX), yang diselenggarakan tahun 2014 lalu. Dinni yang kala itu mewakili Lupromaz Oil, ternyata salah seorang pecinta Vespa lawas. Fotonya tengah menunggangi Vespa klasik berwarna kuning cerah tampak sangat keren.

Adistyzer

Satu lagi lady bikers asal Indonesia yang gemar mengendarai Vespa klasik. Di tahun 2020 lalu, Adistyzer bersama Scooterjam dan Garasi Widjaja, mengadakan acara “Riding sambil Amal” ke pesantren yang berada di Gunung Sindur, Bogor. Adistyzer yang juga seorang penyiar radio dan Brand Ambassador produk perawatan kendaraan, tidak jarang membagikan di akun media sosialnya momen tengah mengendarai Vespa.

Alma Niez Ganesha

Tidak kurang dari 37 ribu orang telah menjadi follower pemilik akun Instagram @almaniez96. Dapat dilihat dari postingan-postingannya bahwa Alma Niez Ganesha adalah seorang lady bikers Vespa. Sebagian besar Vespa yang dikendarainya merupakan jenis lama. Bukan hal mudah untuk dapat mengendarai Vespa lawas. Dibutuhkan tenaga ekstra karena bobotnya yang lebih berat dari sepeda motor pada umumnya, pengoperasian giginya juga cukup rumit. Tetapi dari seluruh foto-foto yang ditunjukkan Alma, tidak tampak kesulitan sama sekali. Malah wanita manis itu terlihat sangat menikmati momennya mengendarai Vespa.

Itu dia sederet nama-nama yang dikenal sebagai lady bikers Vespa. Meski pecinta Vespa lawas di tanah air merupakan komunitas terbesar kedua setelah Italia, masih jarang wanita yang memilih mengendarai Vespa klasik di kesehariannya. Angkat topi untuk para wanita tangguh pengendara setia Vespa.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.