Tikum Woman Komunitas Perempuan Ungu – Tidak jarang dalam kehidupan kita melihat sosok Orang tua tunggal, meraka adalah orang-orang yang tidak memiliki suami, istri, atau pasangan, dan hidup dengan satu atau beberapa anak.

Ada berbagai alasan mengapa seseorang akhirnya menjadi orang tua tunggal, mungkin karena bercerai, ditinggal pasangan, kematian pasangan, atau adopsi oleh satu orang tua. Keluarga para orang tua tunggal khususnya ibu tunggal, diharapakan memiliki ketahanan terhadap permasalahan perekonomian, mentalitas yang kuat, berkarakter, dan percaya pada kekuatan sendiri (mandiri).
Wanita sering identik dengan warna Ungu. Menurut ilmu Psikologi, warna ungu menggambarkan sangat erat dengan keanggunan dan kebijaksanaan. ungu juga mampu memberi pemikiran pada benak kita akan sesuatu yang bersifat kesenangan dan kemewahan hidup.
Apa hubungan antara kedua narasi di atas? Kami mencoba merangkai arti dari sebuah kelompok perempuan yang berisikan para orang tua tunggal yang tegar, cerdas dan mandiri dari KOMUNITAS PEREMPUAN UNGU (KPU).
Komunitas Perempuan Ungu (KPU) berdiri sekitar tahun 2010 atas gagasan dari Hayu Lusianawati dan Emeraly Chatra.
Hayu sendiri telah lama berkecimpung dalam dunia perempuan dan bermitra dengan berbagai lembaga pemerintah. Bahkan, Ia pernah bertugas dalam urusan perempuan di pesisir Indonesia timur.

Visi KPU adalah menjadi wadah dalam berbagi kisah dan pengalaman hidup agar kondisi keluarga para orang tua tunggal khususnya Ibu tunggal, memiliki keadaan yang lebih baik dari aspek jasmani, rohani dan perekonomian. Serta memiliki posisi yang sejajar dengan keluarga utuh Indonesia lainnya.
Misi KPU adalah melayani, mengedukasi dan memberikan konseling agar masyarakat lebih memahami kondisi orang tua tunggal secara umum dan berbagai persoalannya, dan sebisa mungkin mencegah perceraian dalam rumah tangga jika masih memungkinkan.
Dalam KPU ini tidak ada mantan ketua umum, karena KPU memang tidak menjalankan struktur organisasi secara formal selayaknya organisasi/paguyuban perempuan lainnya. Namun, jumlah anggota KPU sudah mencapai 300 orang lebih yang tersebar di berbagai kota di Indonesia.
Para anggota KPU mempunya berbagai latar belakang usia dan profesi, mulai dari usia 28 – 62 tahun, dengan profesi sebagai Pendidik, Karyawan Swasta, Aparatur Sipil Negara, Pengusaha, Herbalis, Pedagang, dan didukung dari kalangan akademisi universitas, keluarga utuh, atau keluarga yang dibesarkan oleh orang tua tunggal.



Secara umum tidak ada syarat khusus bagi orang tua tunggal jika ingin bergabung dalam komunitas ini, Kami bertanya kepada Ibu Hayu mengenai apa keistimewaan dan yang membedakan komunitas perempuan ini dengan lainnya? Jawaban Hayu adalah “setiap anggota yang mau bergabung akan kami seleksi terlebih dahulu atas dasar permasalahannya dan kebutuhan akan penyelesaian masalahnya. Terutama jika terkait dengan mental, karena dalam komunitas ini mengutamanakan penguatan diri sebagai ibu tunggal.”
Agenda kegiatan KPU sangat bervariasi, baik sebelum dan selama masa pandemic covid-19. Berikut di antaranya:
- Kegiatan mingguan: Talkactive di whatsapp grup yang membahas tema-tema parenting, wirausaha, pendidikan mental dll. (selama pandemic)
- Kegiatan dua mingguan: Talkactive melalui zoom/webinar (selama pandemic)
- Kegiatan bulanan (sebelum pandemi): Seminar mandiri komunitas atau bekerjasama dengan komunitas/organisasi lain yang bersifat tematik, biasanya terkait dengan hari ibu atau hari besar lainnya dan menghadiri undangan wawancara untuk di berbagai media nasional seputar edukasi orang tua tunggal.
- Kegiatan tahunan: Gathering nasional.


Kami mengajak para orang tua tunggal di seluruh Indonesia untuk bergabung kedalam komunitas perempuan ungu. Jangan pernah merasa sendiri karena akan ada banyak sahabat baru yang siap membantu dalam setiap permasalahan parenting dan kehidupan. Silahkan Anda menghubungi sosial media mereka di bawah ini.
Facebook: Komunitas Perempuan Ungu
Instagram: @kpungu
Kami bangga bisa menceritakan mengenai komunitas perempuan ungu kepada netizen di mana pun berada. Semoga komunitas selalu konsisten dan hadir dalam setiap permasalahan yang dihadapi para orang tua tunggal di seluruh Indonesia. Keep calm and shine bright, like a Diamond Ladies!
“Just because I am a single mother doesn’t mean I cannot be a success.”
Yvonne Kaloki