Tikum.id Motor – Sepeda Motor klasik punya daya tarik tersendiri untuk penghobi otomotif. Seperti apa kisah motor antik saat ini? Yuk simak informasinya bersama komunitas Motor Antique Club Indonesia.

Sebuah frasa klasik ada tertulis, “Hanya Motor Tua yang Mampu Menyatukan Dunia”. Hal ini bisa merujuk pada anggota klub motor vintage yang menjalin sebuah pertemanan dalam komunitas atau antar komunitas, sehingga dunia terasa kompak dan damai karena kesamaan Hobi. Begitu banyak Kombinasi kecepatan, keindahan, desain, dan kebebasan yang ditemukan pada motor-motor antik Eropa. Akan tetapi, bagi kami inilah pilihan daftar motor klasik produksi negara eropa yang jadi ikon favorit, yaitu: BSA Gold Star Clubman, Norton Commando, BMW R60/2, Royal Enfield Bullet, Triumph Bonneville, Ducati 900SS.
Apakah sepeda motor vintage Eropa merupakan investasi yang bagus? Tentu saja, sebab sepeda motor klasik adalah investasi yang ideal karena harganya yang relatif murah dibandingkan dengan mobil klasik, hanya memakan sedikit ruang pada garasi Anda dan sangat nyaman untuk dikendarai. Bahkan harga tetap cendrung stabil dan bisa tumbuh dari tahun ke tahun untuk para kolektor dan penggemar motor retro dan klasik.
Mobil memang kendaraan mewah, tapi hanya motor tua yang punya cerita. Sebab seringkali kendaraan tua sudah melalui jarak dan menempuh kilometer yang panjang. Seperti kisah dari komunitas penggemar motor antik yang cukup lama eksis di Indonesia yaitu Motor Antique Club Indonesia.
Motor Antique Club Indonesia (MACI) tercetus di Wonosobo pada 28 Oktober 1993, oleh para inisiator pengggemar motor antik Eropa. Mereka adalah (Alm) Bapak Soeroso, (Alm) Bapak Warjo, (Alm) Bapak Bobby, (Alm) Bapak Karno, asal Jakarta, dan Bapak Soeripto, Bapak Hari Pamoeji asal Bandung. Seiring perjalan waktu, saat ini badan pengurus pusat (BPP) MACI diketuai oleh Muhhamad Nur Ibraz atau yang akrab disapa Deang Ibraz asal Makassar, Sulawesi Selatan, untuk periode 2021-2025.

VISI MACI adalah menjadi organisasi hobi yang solid dan mampu mempersatukan masyarakat Indonesia dalam wadah persaudaraan otomotif motor antik.
MISI MACI ingin menjadi klub yang terus melestarikan motor antik /tua khususnya asal Eropa agar selalu eksis di Nusantara.
Kami bertanya kepada perwakilan BPP MACI tentang mengapa memilih hobi motor tua dibanding dengan motor baru? Jawaban dari Bro Ameng adalah “Motor Antik punya tantangan tersendiri dalam memeliharanya baik untuk custome dan spare part, Pasalnya motor tua punya kelebihan dan keunikan tertentu yang tidak dimiliki kendaraan roda dua lainnya, terlebih yang modern. Terutama soal body dan dan mesin yang tiada duanya dan terkadang langka.”

Total jumlah members MACI pun sudah mencapai ribuan orang yang tersebar di Sumatera, Jawa, Yogyakarta, Kalimantan, dan Sulawesi. Latar belakang para members MACI di masa lalu hingga sekarang sangat beragam. Mayoritas members MACI memang Pria, mulai dari usia 20-an hingga di atas 60 tahun dengan profesi sebagai Aparatur Sipil Negara, Pegawai Profesional, Journalist, Mahasiswa, hingga usia Purna Tugas. Semua perbedaan dan sekat ini mampu melebur dalam wadah kecintaan akan motor antik.
Kegiatan rutin MACI terbagi atas beberapa periode mulai dari mingguan, bulanan, dan tahunan.
Mulai dari sunday morning ride (sunmori), musyawarah daerah, musyawarah nasional, dan Jambore Nasional. Bahkan ada juga kegiatan sosial dan charity yang disesuaikan dengan situasi terkini seperti kegiatan keagaamaan atau penggalangan dana bantuan untuk masyarakat korban musibah bencana alam, seperti yang terjadi baru-baru ini di kabupaten Cianjur, Jawab Barat.




Bagaimana Sobattikum, keren dan unik bukan klub motor kali ini. Nah, jika Anda adalah pemilik atau penggemar motor tua Eropa dan ingin bergabung menjadi anggota MACI silahkan berkunjung ke halaman sosial media mereka di Instagram @motorantiqueclubindonesia atau hotline humas MACI +62 8156804215 yang nantinya akan memberikan pengarahan sesuai domisili calon member.
Anda perlu belajar banyak tentang merek dan model spesifik motor vintage yang Anda miliki dengan bergabung dengan komunitas seperti MACI. Sebab, setiap pabrikan umumnya menetapkan standar mereka sendiri dalam hal merancang dan membuat sepeda motor mereka, jadi pastikan Anda melakukan banyak penelitian tentang milik motor antik dan segala fitur yang dimiliki. Ini akan memberi Anda ide bagus tentang cara terbaik untuk mempertahankan fitur-fitur ini dan menjaga sepeda motor Anda dalam kondisi prima.
Last but not Least, berikan motor vintage perawatan yang layak. Tidak masalah jika Anda berencana untuk membawa sepeda motor bersejarah tersebut dalam sebuah joyride atau sekadar memajangnya, perawatan yang tepat bukan sekadar renungan. Selamat Mencoba.
“Ride Big, Ride Long, Ride Free.”
Foster Kinn