Tikum Bicycle Komunitas Cilodong Bikers – Sepeda menjadi primadona warga Indonesia sepanjang tahun 2020, lalu bagaimana di tahun 2021? Menurut kami tren bersepeda masih akan terus bertumbuh sepanjang tahun ini.

Di awal tahun 2021 kami kembali menyajikan informasi seputar sepeda, kegiatannya, dan komunitasnya di Indonesia. Dan salah satu jenis sepeda yang juga sedang digemari masyarakat Indonesia adalah sepeda gunung yang dikenal dengan nama Mountain Bike (MTB).
Ketika pertama kali dipamerkan pada New York Bike Show pada tahun 1981, penemu dan perancang MTB yaitu Joe Breeze mengatakan “bahwa sepeda jenis ini tidak akan pernah popular”. Namun, kenyataannya 80 persen sepeda yang terjual di Amerika adalah jenis ini. Bahkan, sepeda gunung adalah jenis sepeda yang pertama kali dinaiki sampai ke puncak gunung Kilimanjaro, Afrika. dan mencapai titik tertinggi 5.895 m.
Sejak kelahirannya di era 70an MTB memang sudah banyak mengalami transformasi seiring dengan perkembangan jaman. Jika berbicara mengenai penggemarnya di Indonesia sudah pasti banyak sekali. Mari kita mengenal para pengguna MTB dari kota Depok yaitu komunitas CILODONG BIKERS.
Komunitas Cilodong Bikers berdiri pada tanggal 18 Desember 2016. Komunitas sepeda ini berdiri atas prakarsa dari beberapa orang yaitu Bapak Haerudin, Jaenudin, M Idrus, Eka Suryadi, Yanto, Boy.
Visi dari Cilodong Bikers adalah menjadi wadah kegiatan olah raga khususnya sepeda MTB sekaligus Menjalin silaturahmi sesama pegowes di wilayah Cilodong, Depok, Jawa Barat.
Misi Cildong Bikers adalah:
- Melakukan kegiatan gowes bersama para anggota demi terwujud sehat jiwa dan raga agar semakin produktif.
- Menjadi klub sepeda yang bermanfaat dan menginspirasi masyarakat Cilodong dan sekitarnya dalam menjalankan pola hidup sehat melalui kegiaan bersepeda.
Karena Cilodong Bikers bukanlah sebuah organisasi jadi hingga sekarang mereka belum pernah melakukan pemilihan resmi untuk pergantian posisi ketua umum. Dan sejak terbentuk hingga saat ini komunitas ini diketuai oleh H. Rd. Haerudin S.E. atau yang akrab disapa Mas Asgar.

Para anggota mempunya nama panggilan yaitu “Cilokers”, dan dalam klub ini latar belakang para anggota juga cukup beragam, baik dari genre, usia, dan profesi. mulai dari usia 17-80 tahun dengan profesi sebagai Pelajar, Supir, Pengusaha, Professional, Karyawan Swasta, Pensiunan, Polisi, dan Tentara. Hal ini membuktikan bahwa hobi dan olah raga mampu mempersatukan berbagai perbedaan.



Untuk menjadi bagian dari Cilodong Bikers syaratnya mudah saja, cukup punya sepeda dan mau bersepeda. Sampai saat ini jumlah anggota klub sudah sebanyak 130 orang. Dan perbedaan klub ini dengan klub lainnya adalah, Cilodong Bikers lebih mengutamakan kesehatan daripada kekuatan bersepeda.
Kegiatan rutin periode mingguan para Cilokers adalah gowes bersama seluruh anggota menuju suatu tempat yang sudah disepakati bersama. Dan untuk periode bulanan yaitu “Gowes tipis” yaitu gowes jarak dekat atau keliling di kampung sendiri, dan finish di salah satu tempat anggota Cilokers dan dilanjutkan dengan sarapan bersama.
Rute jarak jauh adalah gowes loading yaitu bersepeda ke suatu tempat menarik untuk gowes rekreasi dan refreshing. Dan rute terjauh yang pernah dilakukan bersama-sama yaitu kota Bogor, dengan tujuan seperti:
- Bukit bintang leuwi liang.
- Kebon sawit cimulang.
- Leuwi asih gunung pancar.
- Curug pelangi rumpin.
Namun, untuk rute yang pernah dilakukan anggota secara perorangan adalah:
- Desa Cisadon.
- Leuwi hejo.
- Kampung Cisalada.
- Puncak pas, Bogor.


Menarik bukan seluruh kegiatan dari para Cilokers. Jika Anda adalah masyarakat Depok dan gemar bersepeda khususnya jenis MTB, mari bergabung menjadi anggota Cilodong Bikers. Silahkan menghubungi sosial media resmi mereka di bawah ini.
E-mail: cilodongbikers@gmail.com
Instagram: @cilodongbikers
Tetap semangat dalam menjalankan pola hidup sehat ditengah wabah pandemi Covid-19 saat ini untuk para Cilokers. Kami tidak sabar menanti cerita dan kegiatan lainnya dari sobattikum Cilodong Bikers. Salam Sehat!
“Life is better on a mountain bike.”
Sacred Rides Motto
Yess…mengutamakan kesehatan dari pada kekuatan.