BOGI, Komunitas Brompton Owners Indonesia

Tikum Bicycle – Brompton yang merupakan merk sepeda premium sangat digemari masyarakat Indonesia. BOGI sebagai komunitas Brompton Owners Indonesia punya kisah menarik untuk anda.

Hobi bersepeda menggunakan sepeda lipat merk Brompton masih menjadi pilihan olahraga rekreasi bagi masyarakat perkotaan. Dan Jika kita ingin berterimakasih kepada penemu Brompton, maka Andrew Ritchie adalah orangnya.

Andrew adalah penemu sepeda lipat Brompton pada tahun 1975, dan telah membimbing perusahaan sepeda Brompton menjadi produsen sepeda terbesar di Inggris.

Penghargaan yang pernah diterima Andrew dari hasil karyanya adalah di tahun 1995 ketika dia menerima penghargaan dari Ratu Inggris untuk Ekspor dan tahun 2009 Penghargaan Desainer Pangeran Philip.

Brompton sendiri terus berinovasi dari masa ke masa, di tahun 2005 silam mereka juga telah memperkenalkan dan meluncurkan model Brompton Superlight yang direkayasa dengan rangka belakang dan garpu titanium yang ringan. Tak sampai disitu, kabarnya saat ini Brompton sedang mengembangkan sepeda lipat dengan ‘motor listrik’ yang akan mewakili sebuah evolusi untuk sepeda dan perusahaan.

Dari sekian banyak profil komunitas dan penghobi sepeda yang pernah kami tampilkan untuk anda, ternyata ada sebuah komunitas yang merupakan perkumpulan dari berbagai klub sepeda Brompton di kota Jakarta dan sekitarnya. Seperti apa keseruan bersepeda dengan Brompton? Yuk, kita mengenal komunitas BOGI.

Brompton Owners Indonesia (BOGI) resmi berdiri pada Maret tahun 2013 oleh Baron Martanegara. Beliau adalah penggemar olahraga sepeda khususnya Brompton Bicycle.

VISI dari Bogi wadah komunitas brompton owners di Indonesia, sekaligus ingin meningkatkan para pengguna sepeda merk Brompton di Indonesia.

MISI BOGI adalah inging mengajak masyarakat untuk bersepeda dan menjadikan kegiatan bersepeda untuk berbagai aktivitas baik sebagai olah raga, bike to work, traveling, hingga fashion.

Sejak Bogi terbentuk hingga sekarang, sudah lebih dari 40 klub Brompton yang turut bernaung didalam komunitas ini. Pada BOGI tidak ada struktur kepengurusan, oleh karena itulah tidak ada pengangkatan seorang ketua umum secara resmi. Dan untuk mengakomodir saran, aspirasi, dan kegiatan dari para members, mereka cukup dengan memilih tim kegiatan secara sukarela.

Kami bertanya kepada Baron, apa yang menjadi ciri khas komunitas sepeda ini? Dan jawabannya adalah: “Pada dasarnya komunitas ini tidak ada berbeda dengan klub sepeda jenis lainnya. Secara kegiatan pun serupa seperti Gowes touring, Gowes kuliner, jalan-jalan, dan melakukan kegiatan lainnya. Namun, yang membedakan hanya merk dari sepedanya saja yaitu khusus Brompton.”

BOGI dan para members juga selalu tampil modis dalam setiap kesempatan gowes bersama, baik dari sisi Jersey atau kostum. Ciri khas ini Nampak melekat pada mereka dan Netizen Indonesia.

Jadi tidak heran jika banyak pihak yang selalu tertarik untuk bermitra atau bekerjasama dalam berbagai kegiatan mereka. Sebuah hal yang patut kita acungi Jempol neh Guys.

Seperti apa kegiatan rutin dari BOGI, berikut agenda kegiatan yang terdiri dari beberapa periode. Mulai dari mingguan, bulanan, dan tahunan.

• Mingguan: Woles Ride, sebuah kegiatan akhir pekan di dalam kota.
• Bulanan: Event B100K yang acaranya dilakukan per tiga bulan di daerah yang selalu berganti-ganti.
• Tahunan: Brompton Day Out (BDO), sebuah kegiatan gowes bersama dan sudah dilakukan secara rutin hingga tahun yang ke-6.

Sekedar informasi, kegiatan BDO ternyara sudah berlangsung sejak tahun pertama BOGI terbentuk yang dilakukan di berbagai kota Indonesia, seperti Jakarta, Bandung, Solo, Semarang, Surabaya, dan Bali. Dan di tahun 2022 yang merupakan BDO ke-7 akan dilakukan kota Jakarta.

Tak hanya itu, BOGI dan para members juga pernah melakukan Riding terjauh pada event B100K, dan untuk gowes terjauh oleh perorangan atau members adalah mengikuti event Audax 200K sampai 1000K.

Sebagian besar pengguna sepeda mungkin berada di kota besar, akan tetapi belum semua kota dirancang dan punya fasilitas untuk moda transportasi seperti sepeda. Namun, jika Brompton sudah mampu mengubah budaya di London, meskipun hanya sedikit.

Semoga melalui komunitas sepeda lipat seperti BOGI dan komunitas-komunitas yang bernaung didalamnya, budaya bersepeda untuk kegiatan sehari-hari juga bisa mulai dilakukan di kota-kota lain di Indonesia.

Bagaimana Sobat Tikum, Keren bukan aksi para Bromptoners ini. Nah, Jika anda penggemar dan pemilik sepeda lipat Brompton dan tertarik untuk turut bergabung di BOGI syaratnya sangat mudah. Anda cukup punya minimal satu unit sepeda merk Brompton, suka gowes, dan punya nomor aplikasi Telegram.

Nantinya pihak admin akan mengundang anda untuk bergabung di komunikasi.

Jangan lupa juga untuk meluncur di sosial media resmi BOGI pada Instagram @brompton_ownersgroupindonesia

Kami bangga bisa turut memperkenalkan komunitas ini kepada anda penghobi sepeda. Walau menggunakan produk impor, tapi jangan lupa untuk tetap mempromosikan pariwisata Indonesia dalam setiap kegiatan ya Guys. Salam Gowes.

“Riding a bike is everything to a cyclist. The friendship you have with other cyclists, it was the be-all and end-all of your life.”

Tommy Godwin