Tikum.id Health – Disebut sebagai silent killer, kista ovarium juga disebut-sebut dapat sembuh tanpa harus melalui prosedur operasi. Benarkah demikian?

Kista ovarium adalah sebuah kondisi yang ternyata cukup lazim dialami oleh wanita dan kerap keberadaannya tidak disadari sampai akhirnya menimbulkan keluhan dan berkembang jadi kondisi yang cukup serius. Walau begitu, penyakit yang juga dinilai sebagai silent killer ini sebetulnya bisa dideteksi sejak dini. Selain itu, kista ini juga disebut-sebut dapat sembuh tanpa melalui operasiābenarkah?
Apa Itu Kista Ovarium
Seperti namanya, kista ovarium adalah sebuah kantong berisi cairan yang ada di ovarium wanita, baik kanan maupun kiri. Ovarium sendiri merupakan organ reproduksi wanita yang berada di kedua sisi rahim sejumlah dua buah (kanan dan kiri) dan berfungsi memproduksi serta menyimpan telur.
Penyebab paling umum terjadinya kista adalah siklus menstruasi yang dialami oleh seseorang (disebut dengan jenis kista fungsional). Bagaimana prosesnya?
Pada dasarnya ovarium akan menumbuhkan kista-kista kecil setiap bulannya yang disebut folikel. Folikel ovarium ini memproduksi estrogen dan progesteron dan pecah untuk mengeluarkan telur saat wanita ovulasi. Folikel yang terus tumbuh itulah yang akan menyebabkan kista fungsional.
Berita baiknya, kista ovarium fungsional cenderung tidak berbahaya. Kista ini jarang menyebabkan rasa sakit dan sering menghilang dengan sendirinya dalam 2 sampai 3 siklus menstruasi.
Selain itu, ada pula jenis kista patologis. Kista ini terjadi karena adanya pertumbuhan sel-sel abnormal dan termasuk dalam tumor ovariumādapat bersifat jinak maupun ganas. Kista ini patologis pun terbagi lagi menjadi tiga jenis, yakni:
- Kista dermoid
- Kista adenoma
- Endometrioma
Bisakah Kista Ovarium Sembuh Tanpa Operasi?
Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada kalanya kista ini dapat sembuh dengan sendirinya sehingga tidak perlu penanganan khusus. Namun, hal ini sangat bergantung pada jenis dan ukuran kista pada ovarium penderita serta usia penderita.
Operasi biasanya dilakukan jika ukuran kista sudah cukup besar atau memiliki tendensi ke arah lebih serius (ganas). Apabila tidak, dokter biasanya akan menyarankan pasien untuk menunggu perkembangan kista agar dapat mengecil selama periode waktu tertentu.
Penderita kista ini tentunya harus melakukan beberapa treatmentagar bisa sembuh, seperti mengubah pola makan (terutama pada nutrisi dan jenis asupan) dan menurunkan berat badan. Selain itu, beberapa cara juga bisa dilakukan untuk mengurangi keluhan yang muncul, seperti:
- konsumsi obat-obatan pereda nyeri
- olahraga teratur
- kompres air panas atau hangat
- pijat
- teknik relaksasi lainnya
Wanita yang pernah mengalami kista ovarium juga mungkin akan disarankan untuk mengonsumsi pil KB. Tindakan ini bukan bertujuan untuk mengecilkan ukuran kista, melainkan mencegah kista kembali muncul.
Gejala Kista Ovarium
Kista ovarium terutama pada tahap awal atau yang cenderung tidak berbahaya dan dapat hilang dengan sendirinya biasanya tidak menimbulkan gejala tertentu. Gejala kista biasanya akan muncul jika kista sudah berkembang menjadi besar melalui beberapa tanda-tanda berikut.
- Nyeri pada panggul yang datang dan pergi (terutama rasa nyeri yag tajam di bawah pusar ke arah satu sisi).
- Perut kembung.
- Adanya tekanan dan sensasi penuh pada perut.
Anda sebaiknya jangan menunda terlalu lama jika mengalami beberapa gejala di atas khususnya apabila gejala tersebut telah terjadi terus-menerus selama beberapa waktu. Selain itu, jika juga mengalami beberapa gejala berikut, jangan tunda lebih lama untuk memeriksakan diri.
- Nyeri parah pada radang panggul dan perut tiba-tiba.
- Rasa nyeri disertai demam atau muntah.
- Kulit dingin, napas jadi lebih cepat, dan rasa pusing atau tubuh yang terasa lemas.