Tikum.id Animal Lovers – Kalkun adalah salah satu unggas yang tinggi protein dan punya potensi mendatangkan income jika dikelola secara benar, seperti yang dilakukan Kelompok Semarak Kalkun Kudus.
Ayam Kalkun adalah unggas burung berukuran besar yang berasal dari kawasan Amerika Utara. Kemudian, banyak dikembangbiakkan di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masyarakat Amerika punya sejarah dan tradisi makan bersama dengan menyajikan menu kalkun pada hari Thanksgiving. Walau pun kalkun bukanlah fokus utama dari hari Thanksgiving, akan tetapi Sang kalkun merupakan ‘Bintang Utama’ dari menu makanan perayaan.
Daging kalkun memang belum sepopuler daging unggas lainnya yang rutin dikonsumsi masyarakat Indonesia seperti ayam, bebek, dan burung dara. Hal ini cukup wajar, mengingat karena mungkin persedian daging kalkun jarang dijual dan beredar di pasar Indonesia dan hanya bisa dibeli di tempat-tempat tertentu seperti peternakan atau orang-orang yang memberdayakan ayam kalkun.
Saat Anda makan satu potong daging kalkun seberat 50 gram, maka sudah dapat memenuhi sekitar 25 persen kebutuhan protein harian Anda. Kalkun mungkin dipilih sebagai hidangan utama karena dapat memberi makan sekelompok besar keluarga dan teman. Selain bagus untuk dikonsumsi penderita diabetes, manfaat mengkonsumsi daging kalkun yang kaya vitamin B adalah: membentuk masa otot, memelihara jaringan tubuh, menjadi alternatif makanan selain daging merah, mencegah anemia, menurunkan kadar kolesterol, dan membantu menstabilkan mood.
Setelah kita mengetahui serba serbi kalkun dari penjabaran diatas, lalu seperti apa perkembangan Unggas ini di Indonesia? Nah, untuk mengetahuinya mari kita mengenal kelompok Semarak Kalkun Kudus.
Komunitas Semarak Kalkun Kudus (SKK) resmi terbentuk pada 13 Oktober 2006, atas inisiasi dari Bapak Didik Prabowo asal Kabupaten Kudus, Jawa Tengah. Beliau adalah seorang penggiat ayam Kalkun.
VISI kelompok SKK adalah menjadi komunitas yang sejahtera dan mandiri ekonomi melalui usaha beternak ayam Kalkun.
MISI Kelompok SKK adalah membangun komunitas baik secara online dan offline bagi seluruh peternak kalkun di wilayah Kudus dan Jawa Tengah.
Memberikan informasi pemberitaan kabar untuk para pengusaha dan pelaku usaha micro kecil dan menengah (UMKM) melalui usaha Kalkun Indonesia.
Kami bertanya kepada perwakilan kelompok SKK, mengapa memilih ayam kalkun sebagai hobi dan pilihan hewan peliharaan? Dan jawabannya adalah: “Saya tertarik dengan Kalkun, karena selain punya harga jual yang lobih tinggi dan punya potensi pasar yang luas dan mampu bersaing di Indonesia. Selain itu dengan budidaya kalkun, ternyata mampu memberikan kemandirian ekonomi bagi masyarakat Kudus.”
“Hal yang membedakan komunitas ini tentunya adalah kami tidak hanya fokus beternak saja, akan tetapi kami juga turut membantu dan menyalurkan pemasaran produk budidaya Kalkun, mulai dari telur, anakan, dan Indukan unggul.” Pungkas Didik.
Latar belakang anggota SKK sangat beragam baik Pria dan Wanita, mulai dari pegawai negeri sipil, peternak, pengusaha, dan pegawai Profesional dari berbagai bidang. Sejak SKK berdiri, jumlah anggota terus berkembang ke berbagai kecamatan di 6 baik di tingkat Kota dan Kabupaten Kudus, dan sudah mencapai ratusan orang yang turut aktif memberdayakan kalkun.
Beberapa jenis ayam kalkun yang populer diternakan di Indonesia adalah Bronze, golden Palm, Pencilled Palm, Naragansett, White Holland, Bourbon Red, Black Spanish, Blue Slate, Selfbuff.
Prospek peternakan kalkun cukup bagus karena fertilitas dan daya tetas telurnya yang cukup tinggi. Tapi tentunya harus didukung dengan asupan pakan protein dan penyubur benih sperma dari pejantan yang cukup tinggi. untuk pakan harus diberikan dua kali per hari. Yaitu berupa dedak, enceng gondok, konsentrat, dan nasi.
SKK punya beberapa kegiatan rutin dan terkadang mereka juga turut berkolaborasi dengan berbagai instansi, seperti Dinas Peternakan, pihak swasta, dan masyarakat. Kegiatan bisa dalam bentuk pameran, Pelatihan dan Pendidikan. Seperti memahami tentang mesin tetas, pakan, obat, dan kebutuhan peternak ayam kalkun.
Ayam Kalkun merupakan unggas yang apa bila dikelola dengan baik akan mendatangkan keuntungan yang sangat besar. Bahkan, harga jual kalkun bisa mencapai 5X lipat dari ayam jenis lainnya. Harga kalkun per ekornya bisa mencapai Rp. 50 ribu – 100 ribu. Bahkan kelompok SKK juga melayani permintaan daging kalkun dari sejumlah restoran di kota Semarang dan dari warga sekitar.
Bagaimana Sobat Tikum, seru dan keren bukan kelompok semarak kalkun kudus. Nah, jika anda tertarik untuk bergabung atau sekedar belajar sebagai seorang pemula dari komunitas ini untuk mengembangkan di kota asal anda? Untuk itu silahkan bergabung kedalam forum diskusi on-line mereka pada sosial media Facebook group SKK (Semarak Kalkun Kudus) atau Hotline +62 85712896570 dan belajar langsung dari pelaku peternak kalkun ini.
Kami bangga bisa turut memperkenalkan sisi lain dari kota Kretek ini, semoga spirit dari warga Kudus dalam sektor agrikultur ini mampu menyebar diseluruh Nusantara dan menghasilan income bagi Peternak kalkun. Selamat mencoba.
“Poultry is for the cook what canvas is for the painter.”
Jean Savarin