Tikum.id Otomotif – Meikarta kembali menjadi lokasi Kejuaran Nasional (Kejurnas) Drag Race Otomotif IMI 2022. Serangkaian persiapan sudah dilakukan panitia event. Simak informasinya disini.
Ban Donat, sound system “Cek Ke Ces” (Gedean trebel daripada bass), Lampu tembak dibawah bemper, ceper / mapak, jalan jalan seputaran Lintas Melawai (LM), Sudirman, Menteng dan kuningan itulah beberapa icon otomotif anak muda Ibukota Jakarta di era tahun 80an.
Di kalangan anak muda dijaman itu yang mencintai otomotif beberapa mobil yang sangat digandrungi antara lain: Corolla DX, Jeep CJ7, Honda Strikaan (SB3), VW kodok dan Holden.
Diantara hobi yang digandrungi adalah trek-trekan (Track – Trackan/adu balap garis lurus).
Ada 3 jalur yang popular antara lain Menteng aka trek pendek (Jl. Hos Cokroaminoto), Trek Panjang ada 2 Sudriman dan Kuningan. Dari 3 track tersebut menghasilkan beberapa naman nama yang ngetop di pergaulan anak muda salah satunya seorang icon otomotif yang sejak tahun 1985 sudah sangat serius menggeluti hobinya dengan mengotak-atik mesin mobil Holden.
Hobi memang menjadi berkah bagi siapa saja yang menggelutinya secara serius. Anak muda dijaman 80an itu bernama Galih Laksono si Holden Emas “GOLDY”. Kiprah balap jalan raya ini semakin popular sehingga di tahun 1987 menggugah teman teman dari Volkswagen Beetle Club untuk membuatnya menjadi suatu ajang resmi. Dibawah kepemimpinan R.Adi Yunadi Ketua VBC menggelar acara lomba balap track pendek 402m yang sekarang booming dengan nama DRAG RACE. Pada waktu itu VBC menggandeng Ikatan Penggemar Mobil Jakarta (IPMJ) sebagai racing committee, balapan yang pertama ini diselenggarakan dibulan Juni 1987 dalam rangka ulang tahun VBC ditanggal 6 Juni.
Beberapa nama besar didunia balap ikut memeriahkan seperti : Farid Sungkar, Ferry Asmasoebrata, Dendy Rukmana. Acara ini yang menjadi start awal dari balap jalur pendek di Indonesia digelar pertama kali di Ex Run Way Kemayoran, pada waktu itu teman-teman VBC harus dengan rela bergotong royong menyapu lintasan menghindari pasir dan debu yang mengganggu di lintasan.
Kebetulan kemarin tim JS sempat berkunjung ke markasnya G-Speed dibilangan Antasari, tidak lain tidak bukan dengan tujuan ingin bertemu dangan salah satu pelaku sejarah drag pertama di Indonesia, mas Galih Laksono. Kebetulan tim JS yg berkunjung merupakan salah satu anak muda (dijaman dahulu) juga merupakan orang yang dahulu sering merasa momok kalau pas mau start tiba tiba disamping mobil nongol kap mesin emas dengan air scoop yang sangat identik.
Bermodalkan Holden Premier dengan 4200cc, B2728E ini sering “ngacak-ngacak” lintasan utamanya pada jalur Sudirman. Serasa masuk ruang waktu kami bercerita dan berbagi pengalaman mengenai jaman muda dimana layaknya anak muda yang selalu mau mencoba tanpa banyak pikir panjang.
Waktu balap pertama drag race itu ada temen gue bilang, “Jangan dibejek dari awal” dan benar aja di hit pertama dan di start pertama Si Goldy jagoan mas Galih PECAH gear box gak kuat menahan hentakan tenaga mesin yang ingin disalurkan ke roda belakang cerita mas Galih mengenang keseruan acara balap pertama kali itu.
Dari pengalaman pengalaman mulai dari 1985 berurusan dengan Holden membuat kiprahya Mas Galih tidak mau sembarangan dalam memilih setiap komponen yang akan ia aplikasikan pada Holden yang sedang ditanganinya. Hal yang sama juga sedang ingin dilakukan oleh mas Adi Yunadi, dengan pengalamannya sebagai pencetus drag race pertama di Indonesia ini, dalam waktu dekat ini akan mengadakan gelaran drag race yang dijadikan sebagai ajang comebacknya Mas Adi melalui Jakarta Speed (JS). Dan kabarnya mas Adi sudah mempersiapkan beberapa andalan tim JS dengan spec 7-8 detik untuk track 201 M. Buat teman-teman penggemar balap lintasan jalur pendek yuk dinanti perhelatan comebacknya Mas Adi (Kalau boleh dibilang sebagai Bapaknya Drag Race di Indonesia). Sekalian kita bisa temu kangen dengan teman teman pelaku balap track pendek yang tahun 87 menjadi pelaku sejarah Drag Race di Indonesia.
