Sobattikum, Melati Wijsen, seorang perempuan berusia 18 tahun dari Bali, lima tahun lalu meluncurkan sebuah LSM yang disebut “Bye Bye Plastic Bags” dengan adik perempuannya Isabel, dengan tujuan untuk secara dramatis mengurangi jumlah tas sekali pakai.
Kartini ini terinspirasi di sekolah oleh apa yang mungkin terjadi sepanjang sejarah sehingga mereka ingin membuat perbedaan sendiri.
Mengenai Melati Wijsen
Setiap hari, apakah pria atau perempuan selalu mencipta sampah, sadar atau tidak sadar melakukannya dipicu oleh prilaku kita yang konsumtif, contohnya denga paket pembungkus apa saja yang kita beli.
Efek paling parah berujung dengan hambatan negara kita dalam mencipta devisa dengan makin enggannya tamu atau traveler yang sadar akan lingkungan mengunjungi Bali dan Indonesia. Karena mereka cinta negeri kita.
Liputan France 24: TV internasional Perancis berbahasa Inggeris
Kembali ke, Sang Kartini pejuang lingkungan ini, tahun ini, mereka mencapai tujuan awal mereka untuk memiliki tas dilarang di pulau mereka sendiri di Bali, dan sekarang ingin membawa gerakan mereka ke depan untuk menjadi gerakan pemuda Indonesia sejati untuk masa depan.
Bagaimana menurut sobattikum?
Ikuti terus beritanya di tikum.id homeofcommunity. Tulissaran Anda di formulir isian dibawah ini.
