Tikum Life – Di dunia, ada negara-negara yang jarang tersentuh atau ada matahari karena berbagai faktor. Negara mana sajakah yang nyaris selalu “malam” itu.
Negara-negara yang jarang tersentuh matahari tentu memiliki kondisi yang sangat berbeda dengan negara kita yang diberkahi limpahan sinar matahari. Penasaran negara mana sajakah yang nyaris selalu malam saking pendek durasi terpaan sinar matahari di sepanjang tahunnya? Berikut ulasan lengkapnya untuk Anda!
Norwegia, Rjukan
Bahasan dibuka dengan kota industri bernama Rjukan yang berlokasi di Norwegia. Sebuah kota tanpa sinar matahari, yang tetap gelap kendati matahari tengah bersinar terang. Meski bukanlah kota wisata, di bulan September hingga Maret, banyak pelancong datang ke sana untuk membuktikannya sendiri fenomena unik kota Rjukan yang seperti tidak tersentuh cahaya matahari.

Faktanya, matahari tetap menyinari kota Rjukan, tetapi cahayanya terhalang pegunungan dan lereng-lereng nan curam yang mengelilingi wilayah itu. Pada tahun 2013, Martin Andersen membuat tiga cermin khusus untuk ditempatkan di atas lereng gunung. Memanfaatkan metode heliostat, cahaya matahari akhirnya dapat terpantul melalui cermin-cermin tadi dan menerangi kota.
Faroe Island, Torshavn

Mungkin tidak terbayangkan di benak kita, disinari matahari hanya selama 2,4 jam setiap harinya. Namun, itulah yang terjadi di wilayah Faroe Island, sampai memperoleh julukan lokasi yang paling digelayuti awan mendung di bumi. Suhunya dingin dan sejuk sepanjang tahun, temperatur tertinggi di musim panas saja hanya 12 derajat celsius. Ibu kotanya, Torshavn, sangat sedikit disambangi cahaya matahari dibandingkan daerah-daerah lain di negara kepulauan tersebut.
Rusia, Dikson
Tempat selanjutnya yang paling sedikit terkena sinar matahari adalah Dikson, masih di wilayah Eropa, tepatnya di negara Rusia. Berjuluk tepi bumi karena letaknya yang berada di tepi teluk pada pinggiran Samudra Arktik, paling utara Rusia.

Kita akan merasakan suasana tanpa cahaya matahari selama seharian penuh jika berkunjung ke sana di bulan Desember sampai awal Januari. Musim dinginnya pun berlangsung selama sepuluh bulan. Dalam satu tahun, matahari hanya bersinar 1.164 jam di kota yang luasnya setara Britania Raya tetapi berpenduduk 548 jiwa saja.
Amerika Serikat, Alaska
Alaska merupakan negara bagian Amerika Serikat terluas. Sempat dianggap kurang berpotensi dan bersuhu terlalu dingin, wilayah yang awalnya menjadi bagian dari kekaisaran Rusia ini kemudian dijual ke AS di tahun 1867. Siapa sangka Alaska ternyata memiliki sumber daya alam luar biasa, bahkan dikatakan sebagai negara bagian AS yang paling kaya akan sumber daya alam.

Terdapat sebuah daerah bernama Barrow, atau sekarang Utqiagvik, di Alaska utara. Jaraknya yang tidak jauh dari Samudra Arktik membuat suhu di sana sangat rendah. Uniknya, warga Utqiagvik sudah terbiasa dengan fenomena polar night dan midnight sun. Polar night yaitu tidak merasakan sinar matahari selama lebih dari dua bulan, hingga perlu dibantu lampu sorot untuk alat penerangan. Sebaliknya, pada midnight sun yang dimulai akhir Mei sampai akhir Juli, mereka mesti mengalami hari-hari yang terus menerus terang karena matahari yang tidak kunjung terbenaRepublik Rakyat
Tiongkok, Chongqing
Tidak hanya di Eropa dan Amerika, di Asia pun ada negara yang jarang tersentuh matahari. Chongqing yang berlokasi di cekungan Sichuan merupakan kota utama dari Republik Rakyat Tiongkok. Cahaya matahari hanya menyambangi kota Chongqing sebanyak 1.054 jam setiap tahunnya. Krisis cahaya matahari mencapai puncaknya di bulan Januari dan Desember.

Itu tadi negara-negara yang jarang tersentuh matahari yang sebagian besar merupakan daerah-daerah di barat laut Eropa. Daerah-daerah yang secara astronomis berada pada garis lintang di atas 50 derajat cenderung sedikit sekali terpapar cahaya matahari. Beruntung kita tinggal di Indonesia yang wilayahnya berada di sepanjang garis khatulistiwa sehingga bisa mendapatkan cahaya matahari yang cukup sepanjang waktu.