Jadi Working Mom dan Sering Merasa Bersalah pada Anak? Lakukan 5 Hal Ini

Merasa bersalah karena menjadi working mom sangat wajar, tapi Anda bisa melakukan hal ini agar keluarga tetap kompak dan saling melengkapi.

Merasa bersalah karena menjadi working mom sangat wajar, tapi Anda bisa melakukan hal ini agar keluarga tetap kompak dan saling melengkapi.

Ada beberapa alasan mengapa wanita ingin menjadi seorang working mom. Pertama, mereka ingin mengejar karier yang sudah jadi impiannya sejak kecil. Kedua, mereka ingin membantu perekonomian keluarga. Apa pun alasan yang dimiliki, sering berada jauh dari anak tetap membuat ibu merasa bersalah.

Apalagi anak sering menangis saat ditinggal berangkat kerja. Begitu pulang mereka sudah tidur sehingga jarang menghabiskan waktu bersama. Kalau Anda merasa sering mengalami perasaan bersalah, coba lakukan beberapa hal di bawah ini.

  1. Menghabiskan Akhir Pekan Bersama

Salah satu jalan yang bisa dilakukan untuk sedikit menebus rasa bersalah pada anak adalah menghabiskan akhir pekan bersama. Misal Anda hanya punya waktu saat Sabtu sore dan Minggu, manfaatkan untuk banyak melakukan aktivitas dengan anak-anak.

Anak tidak perlu keluar rumah atau pergi ke mana pun. Cukup berada di rumah saja untuk membuat mereka senang. Misal membuat makanan yang anak suka, bermain sesuatu yang menarik, hingga saling bercerita tentang apa yang sudah dilakukan seminggu ini.

  1. Membuat Rencana Bersama Keluarga

Buat rencana bersama yang akan diwujudkan dalam beberapa bulan ke depan. Misal Anda dan anak berencana melakukan liburan bersama saat akhir tahun atau saat mereka libur sekolah. Hal ini akan membuat mereka senang dan semangat untuk belajar.

Anda juga bisa memberikan reward pada anak saat mereka bisa sekolah dengan baik atau tidak membuat masalah di rumah. Anak tidak akan mudah rewel dan menurut saat diberi nasihat.

  1. Melakukan Kerja Sama dengan Pasangan

Lakukan kerja sama dengan pasangan agar anak tetap merasa memiliki orang tua meski sama-sama bekerja. Misal dengan mengurus anak dahulu kalau salah satu sudah tidak ada pekerjaan.
Kalau Anda dan pasangan bisa saling melengkapi, tidak akan ada lagi yang namanya konflik. Kedua belah pihak bisa sama-sama mengerti dan tidak menyalahkan meski sama-sama lelah bekerja.

  1. Menghubungi Anak secara Berkala

Kalau Anda sudah bisa menggunakan ponsel, coba hubungi mereka secara berkala. Misal saat siang hari ketika istirahat, Anda bisa menelepon atau melakukan panggilan video untuk melihat kondisinya atau sekadar basa-basi.

Kalau Anda merasa dia diperhatikan, mereka tidak masalah meski orang tuanya bekerja. Toh nanti juga akan bertemu kembali di rumah untuk saling berinteraksi.
Apabila anak masih belum bisa menggunakan ponsel, bisa minta bantuan orang yang menjaganya. Dengan begitu, komunikasi tetap berjalan lancar.

  1. Tidak Menunda Pekerjaan

Kalau Anda merasa bersalah dengan anak dan juga seluruh isi keluarga, jangan sesekali menunda pekerjaan. Kalau sampai menundanya, Anda akan membawa sisa pekerjaan ke rumah dan tidak bisa menikmati waktu bersama dengan keluarga lebih santai.

Pekerjaan yang berasal dari kantor harus selesai di sana. Jangan sesekali menunda apa pun agar saat sampai rumah, anak bisa langsung diurus. Membagi waktu dengan baik memang sulit, tapi harus dilakukan dengan baik untuk menghindari pekerjaan yang menumpuk.

Menjadi seorang working mom memang tidak mudah. Apalagi waktu yang dihabiskan di tempat kerja jauh lebih banyak dari di rumah. Selain itu, kalau sudah lelah, emosi sering naik sehingga beberapa wanita sering marah pada anak dan juga bertengkar dengan semua.

Kondisi ini terjadi pada wanita yang datang ke kantor atau kerja secara remote. Oleh karena itu, seringlah melakukan komunikasi dengan suami atau orang terdekat agar anak tidak merasa kesepian dan semua kewajiban bisa dijalankan dengan baik.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.