Jadi Ibu Muda? Begini Tips Mengatur Keuangan Bulanan agar Tidak Boros

Mengatur keuangan tidak mudah bagi ibu muda, itulah kenapa mereka harus menyimak beberapa tips

Mengatur keuangan tidak mudah bagi ibu muda, itulah kenapa mereka harus menyimak beberapa tips bermanfaat dalam artikel ini!

Menjadi seorang ibu muda tidak mudah, apalagi harus mengatur keuangan setiap bulannya. Salah sedikit saja bisa membuat keuangan bulanan jadi kacau. Efeknya, beberapa kebutuhan harus ditunda dahulu atau Anda harus mendapatkan penghasilan tambahan untuk memenuhinya.

Tentu Anda tidak mau mengalami hal itu? Nah, menghindari keuangan bulanan kacau sejak awal, Anda harus memiliki trik atau cara sendiri untuk mengaturnya dari awal. Dengan melakukan ini, keuangan akan sedikit terarah dengan baik dan Anda tidak akan buang-buang uang untuk hal-hal yang tidak perlu.

1. Membuat Pos Anggaran

Hal pertama yang harus Anda lakukan untuk mengatur keuangan adalah membuat pos anggaran terlebih dahulu. Semua dimulai dari kebutuhan yang mendesak dan tidak bisa ditunda. Misal dengan menyiapkan semua jenis uang untuk tagihan, belanja bulanan, kebutuhan anak, hingga pulsa.

Jangan asal main membayar ini dan itu kalau belum dibagi-bagi. Anda bisa membeli dompet khusus untuk menyimpan uang yang sudah dibuat posnya.

2. Memanfaatkan Aplikasi

Terkadang mencatat secara manual sering membuat Anda lupa. Belum lagi kalau buku catatannya hilang. Salah satu cara untuk menyiasati hal itu adalah dengan memanfaatkan aplikasi. Aplikasi ini digunakan untuk mencatat berapa saja dana yang masuk dan keluar dalam satu bulan.

Kalau Anda merasa uang bulanan cepat habis, coba cek aplikasi itu. Kira-kira apa saja pengeluaran yang cukup deras terjadi. Selanjutnya, kurangi pengeluaran itu di bulan depan agar uang yang tersisa bisa dialihkan ke pos lain agar lebih bermanfaat.

3. Menyiapkan Dana Tidak Terduga

Anda wajib menyiapkan dana tidak terduga setiap bulannya. Jumlahnya tidak perlu banyak-banyak cukup 10-20% sesuai dengan kemampuan. Kalau kebutuhan sedang banyak, Anda bisa mengambil 10% saja lalu disimpan di rekening khusus yang tidak akan dipakai kalau tidak sedang urgent.

Dana tidak terduga ini disiapkan kalau suatu saat ada kebutuhan lain yang tidak bisa menunggu. Misal Anak sedang sakit dan butuh berobat ke dokter. Kalau tidak ada dana simpanan, Anda akan memakai jatah uang bulanan dan menciptakan defisit. Lebih baik berhemat daripada harus mengajukan pinjaman.

Apalagi zaman sekarang, mendapatkan pinjaman secara instan sangat mudah dilakukan. Sayangnya, biaya layanan yang dibebankan cukup tinggi sehingga Anda akan mengeluarkan lebih banyak dana untuk melunasinya. Kalau ada dana tidak terduga, hal seperti ini tidak akan terjadi.

4.Tidak Terlalu Konsumtif

Tips terakhir agar keuangan bulanan tetap solid dan tidak mudah roboh karena selalu defisit adalah tidak konsumtif. Pada era pandemi seperti ini, tren jual beli online semakin meningkat. Semua orang tidak perlu pergi keluar untuk berbelanja, cukup dari ponselnya saja, barang yang dibutuhkan bisa didapatkan.

Sifat yang terlalu konsumtif akan membuat keuangan dengan jumlah berapa pun berantakan. Apalagi Anda suka memasukkan banyak barang ke troli belanjaan dan langsung checkout kalau ada uang. Barang apa pun akan dibeli meski sebenarnya tidak dibutuhkan.

Sebelum membeli sesuatu, coba tanyakan pada diri sendiri. Kira-kira barang ini memang dibutuhkan atau tidak, ya? Kalau dibutuhkan, cukup mendesak atau tidak? Dengan menanyakan hal itu dahulu, Anda tidak akan mudah membeli barang yang tidak berguna.

Cara di atas hanyalah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk membantu Anda dalam mengatur keuangan. Masalah berhasil atau tidaknya tergantung dengan niat yang Anda miliki. Kalau masih sering tergoda untuk melakukan checkout di marketplace, keuangan akan sulit diatur meski jumlahnya besar.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.