Kisah Selera Indonesian Gastronomy Community, Komunitas Penggiat Kuliner dan Budaya

Gastronomy punya arti yang luas, karena berkaitan dengan kuliner dan budaya. Komunitas non-profit, Indonesian Gastronomy Community hadir sebagai duta gastronomi Indonesia.

Tikum.id Food – Gastronomy punya arti yang luas, karena berkaitan dengan kuliner dan budaya. Komunitas non-profit, Indonesian Gastronomy Community hadir sebagai duta gastronomi Indonesia.

<img decoding=

Gastronomi modern memiliki akar dalam beberapa naskah Perancis yang diterbitkan dalam tahun 1800-an, tetapi gagasan yang berhubungan dengan makanan, ilmu pengetahuan, masyarakat, dan seni telah ada lebih lama lagi. Mungkin Anda bertanya, mengapa gastronomi penting? Jawabannya adalah, gastronomi lebih dari sekadar makanan, karena mencerminkan budaya, warisan, tradisi dan rasa komunitas dari berbagai bangsa.

Apa itu gastronomi menurut para ahli? Gastronomi adalah studi tentang makanan dan budaya, dengan fokus khusus pada masakan gourmet. Sebagian masyarakat berpendapat Gastronomi sebagai ilmu yang berhubungan dengan budaya kuliner dan teknik memasak. Cara ini diyakini sebagai cara mempromosikan pemahaman di antara budaya yang berbeda, dan mendekatkan orang dan tradisi.

Karena, setiap hidangan makanan memiliki cerita dan jejak panjang dari hulu ke hilir hingga akhirnya tersaji di meja makan. Hal-hal tersebut dapat dikemas dan menjadi menarik apabila dibentuk dengan baik melalui bingkai gastro diplomasi, dan hasil akhir dari gastro diplomasi adalah nation branding di ranah internasional. Nah, agar semakin menarik pemahaman dan aplikasi gastronomi Indonesia, mari kita mengenal komunitas yang turut aktif menggaungkan hal ini bersama Indonesian Gastronomy Community.

Indonesian Gastronomy Community (IGC) resmi terbentuk secara legal pada 6 Mei 2020, dan di launching pada tanggal 14 Juni 2020 melalui zoom seminar, saat era pandemic covid-19. Komunitas ini berdiri atas prakarsa para praktisi dan penggiat gastronomi Indonesia, dan saat ini IGC diketuai oleh Ria Amalia Oktariani Musiawan.

<img decoding=
(Ketua Umum IGC)

VISI IGC adalah menjadi wadah perkumpulan pecinta gastronomi Indonesia, yang bertujuan Melestarikan warisan budaya kuliner Indonesia baik itu makanan dan minuman. Sedangkan MISI IGC adalah untuk memperkenalkan dan mengembangkan khazanah budaya gastronomi Indonesia, serta membawa kekayaan gastronomi Indonesia ke panggung dunia.

Kami bertanya kepada perwakilan IGC tentang mengapa kalian begitu concern dan tertarik terhadap gastronomi Nusantara? jawabannya adalah “Selama ini masakan khas Indonesia bukan hanya rendang, nasi goreng, dan sate. Kuliner Indonesia hingga kini belum sepopuler kuliner Asia yang lain di dunia. Padahal Indonesia kaya dengan aneka olahan bercita rasa lezat yang patut dibanggakan.”

Disinilah IGC hadir agar kuliner Indonesia semakin dikenal di mancanegara sebagai sebuah Diplomasi. Tak hanya itu, kami juga turut melakukan pelatihan dan saran tentang bagaimana cara membangun usaha kuliner di masa Pandemi yang lalu.” Imbuh Mahendra.

<img decoding=

Sejak IGC berdiri jumlah anggota komunitas sudah sekitar 254 orang yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia, walau mayoritas berada di Jadetabek. Latar belakang members IGC sangat beragam dari genre, usia dan profesi, mulai dari usia 25 tahun hingga diatas 70 tahun, dengan profesi dari publik figur, professional swasta, praktisi kuliner, hingga wirausahawan.

Aktivitas dan kegiatan IGC juga menarik untuk disimak, ada beberapa periode kegiatan mulai dari mingguan, bulanan dan tahunan. Seperti kegiatan kepengurusan organisasi, pertemuan terkait gastronomi, kegiatan diplomasi gastronomi dengan berbagai pihak baik swasta dan institusi pemerintahan, event tahunan Indonesian Cooking Festival, dan perayaan ulang tahun perkumpulan. Selain kegiatan regular, mereka juga turut peka dan aktif dalam donasi dan bakti social kemanusiaan untuk masyarakat yang tertimpa musibah bencana alam.

<img decoding=
<img decoding=
<img decoding=
<img decoding=

Prinsip yang mendasari gastronomi atau keahlian memasak adalah bahwa makanan adalah ilmu sekaligus bentuk seni. Ini mengkaji implikasi sosiologis makanan dan mengintegrasikan disiplin ilmu sosial lainnya seperti antropologi, psikologi dan filsafat. Dengan semakin banyak masyarakat Indonesia yang tertarik mendalami studi dan meraih gelar dalam ilmu gastronomi, tentunya akan mempersiapkan siswa-siswi untuk berpikir kritis dan imajinatif dengan memaparkan mereka pada banyak disiplin ilmu dalam industri makanan, keterampilan kuliner, dan keterampilan manajemen praktis, sehingga mahasiswa yang lulus siap untuk berkarir profesional di dalam atau luar negeri.

Seru dan menarik ya perkumpulan ini. Nah, apakah Anda tertarik untuk bergabung dan aktif dalam pengembangan gastronomi Indonesia? Jika Ya, maka caranya sangat mudah. Silahkan berkunjung ke beberpa halaman social media resmi mereka pada Instagram @kisah.selera, Facebook Page Indonesian Gastronomy Community, dan website IGC www.gastronomi.id

Anda tidak perlu malu jika bukan ahli masak atau pakar kuliner sekalipun, sebab semua kalangan bisa bergabung dengan visi dan misi yang sama. Yuk, tunggu apa lagi. Mari kita segera cari tahu dan selamat mencoba Sobattikum.

“Gastronomy is the intelligent knowledge of whatever concerns man’s nourishment.”

Jean Savarin
Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.