Sobattikum, Pandemic Covid-19 yang melanda Indonesia dan dunia sangat bergantung dengan Dokter dan Perawat. Hari ini kita mengenang perawat sebagai pejuang dan garda depan dalam perang melawan Corona Virus.
Dewan Perawat Internasional (ICN) merayakan peringatan hari Perawat ini sejak 1965.
Pada tahun 1953 Dorothy Sutherland, seorang pejabat di Departemen Kesehatan, Pendidikan, dan Kesejahteraan A.S., mengusulkan agar Presiden Dwight D. Eisenhower memproklamasikan “Hari Perawat”; namun tidak disetujui.
Pada Januari 1974, 12 Mei dipilih untuk merayakan hari bidan karena itu adalah peringatan kelahiran Florence Nightingale, pendiri perawat modern. Setiap tahun, ICN mempersiapkan dan mendistribusikan Kit Hari Perawat Internasional. Kit ini berisi materi informasi pendidikan dan publik, untuk digunakan oleh perawat di mana saja.
Mengenai Florence Nightingale
Florence Nightingale (lahir di Florence, Italia, 12 Mei 1820 – meninggal di London, Inggris, 13 Agustus 1910 pada umur 90 tahun) adalah pelopor perawat modern, penulis dan ahli statistik.

Florence dikenal dengan nama Bidadari Berlampu (bahasa Inggris The Lady With The Lamp) atas jasanya yang tanpa kenal takut mengumpulkan korban perang pada perang Krimea, di semenanjung Krimea, Rusia.
Florence menghidupkan kembali konsep penjagaan kebersihan rumah sakit dan kiat-kiat juru rawat. Ia memberikan penekanan kepada pemerhatian teliti terhadap keperluan pasien dan penyusunan laporan mendetail menggunakan statistik sebagai argumentasi perubahan ke arah yang lebih baik pada bidang keperawatan di hadapan pemerintahan Inggris.