Tikum People – Setiap tanggal 5 Juni kita memperingati hari Lingkungan Hidup Sedunia sebagai peningkatkan kesadaran kita akan kebutuhan untuk mengambil tindakan lingkungan yang positif bagi perlindungan alam dan planet Bumi.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia merupakan instrumen penting yang digunakan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk meningkatkan kesadaran tentang lingkungan serta mendorong perhatian dan tindakan politik di tingkat dunia.
Hari peringatan ini dipandang sebagai kesempatan bagi semua orang untuk menjadi bagian aksi global dalam menyuarakan proteksi terhadap planet bumi, pemanfaatan sumber daya alam yang berkelanjutan, dan gaya hidup yang ramah lingkungan.
Hari Lingkungan Hidup Sedunia ditetapkan oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1972 untuk menandai pembukaan Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia yang berlangsung antara tanggal 5-16 Juni 1972 di Stockholm.

Tahun ini tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia adalah “Time For Nature” sebagai ajakkan kepada seluruh penduduk dunia untuk menyadari bahwa makanan yang dimakan, air yang diminum, dan ruang hidup di planet yang ditinggali adalah sebaik-baiknya manfaat dari alam (nature) sehingga harus kita jaga kelestariannya.
The foods we eat, the air we breathe, the water we drink and the climate that makes our planet habitable all come from nature.
#fornature
Yet, these are exceptional times in which nature is sending us a message: To care for ourselves we must care for nature.
It’s time to wake up. To take notice. To raise our voices.
It’s time to build back better for People and Planet.
This World Environment Day, it’s Time for Nature.
Contoh konkrit sadar lingkungan sejak beberapa tahun lalu misalnya di Republik Nepal, semua siswa Kelas 1 sampai Level A diwajibkan untuk menghadiri program-program penghijauan di wilayah mereka masing-masing di bawah pengawasan Pemerintah Nepal dan SOS Children’s Villages.
Banyak perlombaan menggambar dan kesenian yang diadakan pada hari lingkungan hidup. Pemerintah Nepal memberikan beasiswa bagi 15 siswa dari seluruh kota yang menyumbang kontribusi besar bagi lingkungan hidup; mereka yang terpilih utamanya adalah orang Madhesi, suatu masyarakat terbelakang di Nepal.
Pada tahun 2012, Project Earth, suatu platform ekologi daring bekerja sama dengan Rio+20 dan meluncurkan World Environment Day Global School Contest 2012 untuk meningkatkan kesadaran di kalangan kaum muda masa kini; setiap negara ada pemenangnya. Project GreenOman, pemenang dari Oman, adalah suatu organisasi ekologi yang didirikan oleh Hridith Sudev dan saat ini telah sepenuhnya menjadi organisasi ekologi anak-anak. Harian Sakal juga mulai mengampanyekan kesadaran akan lingkungan hidup di Distrik Kolhapur. Mereka berencana menjadikan Sungai Panchganga bebas polusi.
Menyongsong hari linkungan besok, apa yang kita bisa kontribusi agar awarness dan kesadaran ini didapt masayarakat luas? Share komen anda.