Top, harga sepeda turun, bisa jadi kesempatan untuk beli, Nih!

Tingginya pasokan yang tidak sebanding dengan permintaan pasar membuat harga sepeda turun. Tak tanggung-tanggung, merosotnya mencapai 30%

Tikum Bicycle – Tingginya pasokan yang tidak sebanding dengan permintaan pasar membuat harga sepeda turun. Tak tanggung-tanggung, merosotnya harga mencapai 30%.

Selama ini Anda ingin membeli sepeda, tetapi terhalang oleh biaya?

Rata-rata harga sepeda unit baru dijual di Indonesia dengan nominal harga mencapai jutaan rupiah. Harga jual ini pun berbeda antara satu jenis dengan jenis sepeda lainnya. Selain itu, tentunya, makin apik desain dan fitur yang ada dalam sepeda, makin tinggi pula harga yang ditawarkan.

Namun, ada berita baik bagi Anda yang masih berburu sepeda. Sejak awal Juni, harga sepeda di Indonesia merosot. Meski tak mengenakkan di sisi penjual, kondisi ini tentu menjadi keuntungan tersendiri bagi Anda sebagai konsumen.

Pasokan Lebih Tinggi Dibandingkan Permintaan

Jumlah penjualan sepeda di Indonesia sepanjang 2020 mencapai 7 juta unit. Angka ini tentunya memberi harapan bahwa penjualan di tahun berikutnya akan mengalami peningkatan.

Sayangnya, hal tersebut tidak terjadi. Bahkan kini, penjualan sepeda di Indonesia pada 2020 diprediksi maksimal hanya akan mencapai 5 %. Prediksi ini disesuaikan dengan penurunan penjualan yang terjadi.

Merosotnya harga sepeda ini diakibatkan banyaknya pasokan sepeda di pasar dibandingkan permintaan. Sesuai hukum pasar, makin banyak ketersediaan produk di pasar, makin menurun harga jual dan laba yang diperoleh. Lantas, apa yang menyebabkan terjadinya kelebihan ketersediaan sepeda di Indonesia?

Pertama adalah regulasi pemerintah pada Agustus 2020 lalu. Seperti yang diketahui, animo masyarakat Indonesia terhadap bersepeda sangat meningkat drastis tahun lalu. Euforia tersebut serentak terjadi di berbagai kalangan—anak-anak dan dewasa, maupun masyarakat ibu kota dan daerah kabupaten sekalipun. Untuk memenuhi permintaan yang membludak itu pun dilakukan impor sepeda. Sayangnya, setelah permintaan impor dilakukan, Kementerian Perdagangan mengeluarkan kebijakan mengenai pembatasan impor sepeda.

Regulasi tersebut otomatis menyebabkan adanya penundaan sepeda impor. Sepeda impor yang telah dijadwalkan masuk Indonesia pada tahun lalu akhirnya baru dapat didistribusikan pada awal 2021. Akhirnya, oversupply pun tidak terhindarkan.

Kedua, animo masyarakat sudah tidak lagi semeriah sebelumnya. Karena itu, mau tak mau, pedagang sepeda pun harus menurunkan harga agar unit dalam gudang tetap dapat terjual.

Deretan Sepeda dengan Harga Turun

Tidak semua jenis dan segmen sepeda mengalami penurunan. Tingkat kejenuhan paling terasa di segmen harga bawah 5 juta dengan jenis sepeda lipat dan MTB. Sementara itu, dua jenis sepeda tersebut dengan segmen di atas 10 juta khususnya terbilang relatif stabil karena pangsa pasarnya khusus. Tak main-main, penurunan yang terjadi mencapai 20 hingga 30 persen. Bahkan tak sedikit pedagang yang akhirnya hanya bisa menjual sepeda dengan harga modal.

Salah satu merek sepeda lipat yang mengalami penurunan adalah Evergeen. Jika di awal pandemi harganya masih di atas 2 juta rupiah, kini harganya 1,7 hingga 1,8 juta rupiah. Adapun untuk sepeda anak bahkan sekarang mencapai 1,3 juta.

Merek sepeda Pacific Flux yang mengalami penurunan. Jika sepeda lipat Pacific Flux masih bertengger di angka 3 hingga 4 jutaan pada awal 2021, kini harganya bertengger di renteng 2 hingga 3 jutaan rupiah saja. Seperti contoh, Pacific Flux 3.5 20″ dibanderol di harga 3 juta rupiah, sedangkan Pacific Flux 3.0 16″ menyentuh angka 2,8 juta rupiah. Selain itu, masih banyak merek sepeda lainnya yang dijual dengan harga lebih murah dibandingkan tahun lalu maupun awal tahun ini, baik karena regulasi dari pihak produsen maupun pedagang. Beberapa di antaranya yang paling banyak dicari adalah Element, United, dan Rubick Gyro.

Yuk jangan lupa bagikan ke teman-teman kelompok bersepeda Anda yah.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.