Jakarta, Demam drama korea di masa pandemi covid19 semakin ramai dibicarakan netizen dikarenakan menonton adalah salah satu cara untuk mengisi waktu di masa karantina atau stay at home. Dan tontonan drama korea saat ini bukan hanya di kalangan millennial tapi kali ini mulai ke ibu rumah tangga, saat menonton drama korea berjudul the world of married couple.
Banyak reaksi-reaksi beragam yang ditampilkan di social media setelah menyaksikan drama perselingkuhan yang sekarang ini juga mulai tayang di salah satu stasiun tv swasta.
Begitu besarnya animo penonton di Indonesi bahkan sampai membuat netizen +62 berkomentar di kolom komentar salah satu pemain the world of married couple yang disebut pelakor atau orang ketiga didalam rumah tangga.
Terlepas dari masalah perselingkuhan dirumah tangga untuk para perempuan khususnya ibu rumah tangga bisa menyimak salah satu postingan Instagram Prita Ghozie, seorang financial educator.
Dalam postigannya Prita Ghozie menuturkan beberapa hal terkait financial yang bisa kita simak dari drama korea the world of married couple ( twomc ). Yuk Kita kupas satu persatu yang sudah di rangkum dari eps 1-14 :
1. Lets Talk about Money, Honey
Di dalam drama korea the world of married couple tokoh utama Sun Woo termasuk istri yang sangat perfeksionist, dan sangking perfectnya sampai nggak berkomunikasi dengan Tae Oh ( suami nya) saat masih menikah.
Ngomong soal uang sebaiknya kita terbuka bahkan sebelum kita menikah, dan buat yang sudah menikah adalah focus kepada harapan dan impian keuangan kedepan bukan dari besaran gaji. Jadi jangan salah focus soal gaji Suami yang nantinya membuat kita membanding-bandingkan dengan rumput tetangga dan jadi tidak bersyukur.
2. Decide financial manager for your family
Dalam Rumah tangga,manager keuangan adalah pasangan yang bertanggung jawab mengelola, membuat budget, mengeksekusi financial plan dan membuat laporan. Di drama korea TWOMC Sun Woo yang berpenghasilan besar jutru role nya lebih ke kasir keuangan, karena dia yang belanja grocery dan bayar-bayar. Tapi urusn penting seperti tak out pinjaman sampai cairin investasi dilakukan suaminya Tae Oh. Nah dalam hal ini kita perlu evaluasi di keluarga kita siapa yang menjadi kasir atau siapa yang menjadi manager.
3. Take a control of your financial
Meskipun kita menggunakan financial advisor, ingat mereka hanya kasi jasa nasehat. Tapi jangan sampai kita tidak punya kendali atas keuangan sendiri. Jangan sampai seperti dalam Twomc istri tidak menyadari suami mengambil hutang bahkan mencairkan polis asuransi anaknya. Ini terjadi karena tidak mau meluangkan waktu untuk mengambil kendali atas harta kekayaan sendiri. At least luangkan waktu 1x dalam sebulan untuk melakukan cek laporan bank, investasi dll. Pastikan betul kita paham jumlah asset dan kewajiban keuangan rumah tangga setiap saat dengan financial check up.

4. Set Your family Goals
Apa sih yang menjadi tujuan keuangan kita? Nah sebagai orang tua kita pikirkan apa yang menjadi financial goals, lalu make it happen. Pastikan kita punya dana darurat, persiapan pembelian rumah, dana untuk anak dan dana pension orang tua supaya ga bikin sandwich generation di kemudian hari.
5. Joint account, is it important?
Supaya suami istri bisa menjalankan biaya operasional rumah tangga dengan baik, rekening Bersama bagus lho untuk pembayarab pos living. Selain itu dana darurat juga sebaiknya menggunakan rekening Bersama. Nah dana rekening Bersama ini berasal dari dana suami dan istri.
Jangan permasalahkan siapa yang lebih besar, asalkan sepakat dan ikhlas. Pasang notifikasi di hape, supaya bisa saling reminder bila pasangan sering narik uang tanpa kejelasan. Intinya harus saling percaya tapi ikhtiar saling mengingatkan juga penting.

6. Dana Bucin, Really?
Fenomena bucin atau budak cinta banyak melanda pasangan terutama pasangan belum menikah. Sering ngasih barang-barang, kado dan traktir dengan harapan kita menjadi center of Universe nya dia.
Nah seberapa normal sih kita mengeluarkan dana bucin untuk pasangan? Menurut Prita Ghozie kasih hadiah dll kita bisa keluarin budget pos playing maksimal 20% dari pemasukan. Artinya selagi kamu rela dan ikhlas keluarin uang segitu dan ngorbanin kesenengan sendiri go ahead aja, tapi kalo belum menikah pikir ulang deh ya.
Tapi kalo yang sudah menikah boleh-boleh aja, apalagi para suami sering-sering kasih hadiah ke istri tuh terhitung sedekah dan bikin istri senang juga dapat pahala. Selain itu biar terus didoain istri makin lancar deh rejeki keluarga
7. The Balance of working Mom
Nah ini dia yang buat hati nyess, sebagai working mom seberapa sih di push ourselves atas kerjaan dengan dalih mau kasih yang terbaik untuk anak? Gimana sih tahu sampai sejauh mana kita butuh penghasilan vs perhatian yang dikorbankan untuk si anak dan suami. Konon suami tuh makhluk visual butuh kehadiran isteri secara fisik lahir dan batin.
Disaat ada kekosongan disitulah kehadiran orang ketiga. Jadi gimana perlu nggak sih perempuan bekerja keras ? kalua perlu kira-kira harus seperti apa? Nambah penghasilan keluarga, anak bisa sekolah di tempat bagus atau sampai beli tas jinjing seharga mobil seperti yang digunakan Sun Woo di Twomc . upppss jadi salah focus yaa
The last dalam tulisannya Prita Ghozie juga menambahkan “ Pada akhirnya jika bicara keuangan dan hal lainnya tentang pernikahan, hanya satu kata yang menutup semua yaitu CUKUP.
Saat kita merasa kasih sayang dan rasa nyaman dalam berbagai aspek cukup, maka hati langsung tenang. Jangan cari yang tidak ada, nikmati yang ada didepan mata.
Nah itu adalah ulasan dari segi financial yang bisa kita ambil hikmahnya dari drama korea The world of married couple, jangan sampai kita terjebak secara psikologis Ketika menonton tapi kita perlu belajar supaya bisa mengambil pelajaran.
Sumber : IG prita Ghozie :
“The great marriages are partnerships. It can’t be a great marriage without being a partnership.”
Helen Mirren
Author

Perihal Perumpuan, bahasan yang luas dan tidak pernah habisnya. Lupi, Sebagai Social Media Influencer, Public Speaker dan Media Relation di Leading Media, membahas hal-hal yang dalam untuk disharing kepada komunitas khusunya perempuan.