Bersepeda bisa jadi kegiatan yang mengasyikkan. Namun, beberapa cedera bersepeda berikut ini bisa terjadi jika Anda kurang berhati-hati dan minim persiapan.
Euforia bersepeda masih relatif tinggi. Beberapa di antaranya menjadikan bersepeda sebagai kegiatan olahraga, sementara beberapa di antaranya sudah menjadikan sepeda sebagai transportasi sehari-hari.
Terlepas dari peruntukannya, bersepeda juga punya risiko. Salah satunya adalah cedera fisik yang dapat melanda pesepeda pemula maupun berpengalaman dan pro sekalipun.
Selengkapnya, berikut adalah penjelasan mengenai beberapa cedera yang sering dialami pesepeda.

Nyeri Lutut
Dikutip dari laman Bicycling, sebanyak 22 hingga 33 persen pesepeda pernah mengalami nyeri lutut. Adapun jika ditinjau lebih dalam, nyeri lutut saat bersepeda dibedakan lagi menjadi tiga jenis.
Sindrom Patella-Femoral
Jika mengalami cedera ini, Anda akan merasa nyeri yang sangat mendalam di bagian tempurung lutut. Anda mungkin juga akan merasa sangat kaku saat kali pertama mencoba berdiri dari posisi duduk.
Sindrom Patella-Femoral terjadi karena ketidakseimbangan otot-otot di paha atau pinggul. Hal ini kemudian menyebabkan perubahan keseimbangan ketegangan di area tempurung lutut dan berujung pada rasa sakit.
Pastikan ketinggian sadel sudah sesuai dengan tinggi Anda sehingga tidak akan menimbulkan beban berlebih di satu kelompok otot tertentu. Selain itu, rutinlah melakukan peregangan di area pinggul dan lutut dengan benar.
Sindrom ITB (Ilio-Tabai)
Sindrom ITB menyebabkan rasa nyeri yang lebih berfokus di area luar tempurung. Seringnya, kondisi ini juga dibarengi rasa kaku pada pinggul di sisi yang sama.
Ilio-Tabai sendiri merupakan jaringan fibrosa panjang yang membentang dari pinggul ke sisi luar lutut sekaligus menjadi area krusial yang menjadi tempat banyak otot menyatu. Cedera pada bagian ini akan terjadi apabila terjadi gerakan berulang yang disertai menurunnya fleksibilitas pada rotator eksternal pinggul sehingga mengubah keseimbangan otot sekitar lutut dan berujung pada ketegangan dan iritasi di tempurung lutut.
Untuk meminimalkan risiko cedera pada pesepeda satu ini, sesuaikan ketinggian sadel. Selain itu, lakukan latihan untuk meningkatkan fleksibilitas dan mobilitas setelah bersepeda.
Patella Tendonitis
Cedera ini biasanya dapat dialami bahkan dalam beberapa menit pertama bersepeda. Rasa nyeri yang timbul khususnya terjadi di bawah tempurung lutut, tepatnya bagian depan kaki sisi bawah.
Patella sendiri merupakan tendon yang sangat kuat dan dapat menahan beban sangat besar selama kaki dijulurkan. Namun, tendon ini dapat teriritasi saat beban yang diberikan terlalu besar, seperti karena latihan yang berlebihan maupun pengaturan sepeda yang buruk.
Jika dalam kondisi bersepeda, Anda bisa tetap mengayuh tetapi dengan menyesuaikan kecepatan dan pastikan setting sepeda sudah pas. Selain itu, pastikan Anda menyediakan hari istirahat (rest day) alih-alih memaksa gowes terus-menerus. Tak lupa, lakukan peregangan dan latihan yang dapat membantu menguatkan tendon.
Nyeri Punggung Bawah (Lower Back)
Ciri cedera ini adalah Anda mengalami rasa sakit luar biasa di bagian lower back (bahkan hingga menjalar ke pantat dan paha). Tak jarang, kondisi ini dibarengi rasa kaku saat akan berdiri dari posisi duduk.
Sebanyak 60% pesepeda pernah mengalami situasi ini. Penyebabnya adalah posisi bersepeda yang terlalu lama ketika bagian pinggul pun sedang tidak terlalu fleksibel. Perbaiki posisi sadel Anda dan lakukan peregangan dengan benar untuk meminimalkan risiko ini.
Nyeri Leher
Cedera ringan ini menimbulkan rasa tidak nyaman dan sakit di area leher yang dapat menjalar hingga ke bagian punggung atas. Anda bahkan mungkin akan merasa kesulitan untuk melakukan gerakan memutar di bagian kepala.
Nyeri leher karena sepeda dapat terjadi saat Anda terlalu tegang dan minim peregangan. Untuk mengatasi dan menekan terjadinya kondisi ini, lakukan peregangan.
Saddle Sore
Saddle sore merupakan kondisi saat Anda mengalami rasa sakit dan tidak nyaman yang terjadi karena kontak antara sadel dan area pantat. Saddle sore adalah iritasi akibat peningkatan friksi (gesekan) antara pantat dan sadel yang sering terjadi karena fitting sadel yang buruk maupun pakaian yang kurang pas.
Untuk mengatasinya, gantilah sadel dengan sadel lain yang lebih pas dan sesuaikan sudutnya. Selain itu, tak ada salahnya menginvestasikan sebagian dana untuk celana bersepeda yang berkualitas apik.