Brownsugar Cycling Club Jakarta, Gowes Keren Bareng

Komunitas Brownsugar Cycling Club Jakarta – Tak disangkal tren baru bersepeda sangat berkembang di Indonesia, dimulai ketika pandemic Covid-19 di tahun 2020

Tikum Bicycle Komunitas Brownsugar Cycling Club Jakarta – Tak disangkal tren baru bersepeda sangat berkembang di Indonesia, dimulai ketika pandemic Covid-19 di tahun 2020. Kami selalu ingin menampilkan berbagai klub sepeda baru, seperti edisi hari ini dari “the newest edition cycling club in town” siapa mereka? Simak terus di Tikum.id

<img fetchpriority=

Sejak maraknya anjuran untuk tetap menjaga kebugaran untuk melawan serangan virus covid-19 dan larangan memakai transportasi umum, orang-orang beralih menggunakan sepeda sebagai alternatif. Selain menyehatkan dan menyenangkan selalu ada banyak cerita dan tips seputar klub yang bermunculan di tanah air.

Sisi lain yang menarik bagi kami dari kegiatan sepeda adalah sisi fotografi dan jersey sepeda para anggotanya. Dan dua hal menarik ini kami temukan pada sobattikum BROWNSUGAR CYCLING CLUB Jakarta.

Brownsugar Cycling Club (BCC) Jakarta resmi berdiri pada tanggal 16 Januari 2021. Klub sepeda ini didirikan oleh Novie Hui dan Lisa Witono.

<img decoding=

Berawal dari masa pandemic covid-19 pada tahun 2020 ketika semua tempat olahraga harus ditutup sementara guna mencegah penyebaran virus covid-19 seperti pusat kebugaran (Gym), lapangan basket, lapangan futsal, dll. Disinilah embrio dari BCC mulai terbentuk karena memiliki kesamaan hobi baru yaitu bersepeda. Ditambah para anggota BCC juga suka Bicycle Photography dan konten pada sosial media.

Visi BCC adalah menjadi klub olahraga sepeda yang bisa menjadi contoh masyarakat Jakarta dan kota sekitarnya dalam menjalani pola hidup sehat sekaligus menyenangkan dan bukan beban untuk bangun pagi hari.
Misi BCC ingin menjadi klub olahraga sepeda yang berkontribusi positif bagi masyakat melalui berbagai kegiatan dan menjalin hubungan baik dengan berbagai komunitas sepeda di Jakarta dan sekitarnya.

<img loading=

Saat ini BCC diketuai oleh Sis Lisa Witono, karena BCC tergolong klub sepeda baru, maka jumlah anggota sebanyak 15 orang yang terdiri dari Pria dan Wanita. Namun, latar belakang para anggota BCC sangat beragam baik pria dan wanita. rata-rata anggota BCC berusia sekitar 30 tahun keatas yang terdiri dari para professional di berbagai bidang seperti: kuliner, kesehatan, textile, clothing brand, pendidikan, design, transportasi perkapalan dan mobil, dll.

<img loading=
<img loading=
<img loading=

Kami bertanya kepada salah satu pendiri BCC mengenai apa yang membedakan Klub sepeda ini dengan Klub lain? Lisa menjawab “BCC memiliki prinsip growing together, sekaligus ingin menginspirasi masyarakat untuk disiplin dalam berolahraga sepeda. Lalu ciri khas kami adalah menggunakan jersey khas klub yang selalu Nampak keren, hal ini agar terlihat kompak dan menambah semangat gowes, jadi tidak hanya fokus mengejar kecepatan dan kilometer saja.”

Sebelum pandemi BCC memang sibuk dengan aktifitas dan pekerjaan masing-masing dan melupakan kegiatan gowes, padahal olahraga sangat penting untuk menjaga Kesehatan tubuh. Namun, di masa pandemi seperti sekarang ternyata mereka sudah merubah kebiasaan ini dan lebih disiplin dalam berolahraga sepeda guna meningkatkan dan memelihara daya tahan tubuh.

Selama ini berbagai kegiatan rutin telah dilakukan BCC Jkt, seperti sarapan bersama, ridding Fondo 100 km. dan untuk rute terjauh yang pernah dilakukan BCC adalah mencapai Sentul City.

<img loading=
<img loading=

Bagimana sobattikum, seru bukan kegiatan komunitas sepeda ini. jika Anda penasaran dengan kegiatan mereka silahkan intip saja akun sosial media mereka yang sangat instgramabel, dan jika tertarik untuk bergabung nanti akan diberikan arahan oleh tim admin.

Kami bangga bisa turut memperkenalkan komunitas baru seperti BCC Jkt. Semoga BCC Jkt juga akan bisa berkontribusi untuk masyarakat dalam berbagai kegiatan sosial dan berbagai event.
Salam Gowes dan tetap sehat selalu.

“This was a perfect day,I love this sport. Please watch more women’s cycling.”

Cecilie Uttrup Ludwig

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.