Bertemakan Perdukunan “The Medium” Film Yang Tuai Pujian

Bertemakan perdukunan, “The Medium” film horor Thailand yang tuai pujian dan penghargaan dari sensasi “teror” berbeda dari film horor lainya

Tikum Movie – Angkat film bertemakan perdukunan, The Medium tuai banyak pujian dan penghargaan karena dinilai menawarkan sensasi “teror” yang berbeda dari film horor pada umumnya.

The Medium menjadi salah satu film bergenre horor yang kini tengah diperbincangkan para pecinta film internasional dan tanah air. Sejak dirilis pada 14 Juli 2021, film yang merupakan hasil kolaborasi sutradara asal Korea dan Thailand ini terbilang sukses mencuri perhatian dan memikat hati para pecinta horor. Tak hanya menyajikan kisah yang menyeramkan, The Medium juga memberikan angin segar dalam dunia film bergenre horor sebab plot dan gaya penyajiannya dinilai berbeda dengan film horor pada umumnya.

Ingin tahu lebih banyak? Berikut ini beberapa fakta tentang The Medium yang menarik untuk disimak.

The Medium Official Trailer

Mengusung Tema Perdukunan

Berbeda dengan film horor pada umumnya yang biasa mengangkat sosok hantu, The Medium merupakan film yang bertemakan perdukunan. Secara garis besar, film ini menceritakan seorang dukun yang memengaruhi karakter anggota keluarganya. Bahkan, anggota keluarganya menjadi sosok bengis dan jahat akibat peninggalan sang dukun dan arwah jahat yang merasuki mereka.

Dalam film ini, diperlihatkan sebuah ritual yang dipercaya sebagai Shamanisme, yakni ajaran yang mempercayai bahwa roh dapat masuk ke dalam tubuh manusia. Sosok yang dirasuki ini disebut Syaman, yakni dukun atau penyihir yang memiliki kemampuan spiritual berupa dapat kehilangan kesadarannya untuk berinteraksi dengan roh.

Digarap Sutradara Terkenal

Keberhasilan eksekusi film The Medium tentu tak lepas dari peran sutradara yang mengarahkannya. Produksi film ini melibatkan kolaborasi dua sutradara kenamaan dari Korea Selatan dan Thailand, Na Hong Jing dan Banjong Pisanthanakun, yang memang telah terkenal sebagai sutradara spesialis film horor.

Sebelumnya, Banjong Pisanthanakun telah sukses menggarap beberapa film horor legendaris asal Thailand, seperti Shutter yang kemudian diproduksi ulang dalam versi Hollywood; Hello Stranger; dan Pee Mak. Sementara itu, Na Hong Jing juga sempat menjadi pusat perbincangan publik setelah keberhasilannya dalam menyutradarai The Wailing pada 2016 silam.

Penuh Ketegangan

Banjong Pisanthanakun selaku sutradara telah menyampaikan bahwa The Medium baginya dibuat untuk memberikan sensasi horor yang berbeda kepada penonton. Dalam hal ini, ia ingin membuat penonton merasakan ketakutan secara perlahan.

Tak seperti film horor pada umumnya yang biasa mengandalkan jumpscare, The Medium menghadirkan teror yang dibangun pelan-pelan, atau menggunakan gaya slow-burning. Dengan demikian, penonton akan merasakan “siksaan pikiran” yang intens hingga akhir cerita. Menurut kedua sutradaranya, film ini bukan ingin menakuti, namun membuat penonton melihat apa yang mereka yakini.

Masuk Box Office Korea

Sejak pertama kali dirilis di Korea, The Medium berhasil memuncaki box office Korea, mengalahkan Black Widow, dan berada di urutan ke-6 film terlaris di Korea sepanjang tahun 2021. Pada hari pertama penanyangannya saja, setidaknya The Medium telah berhasil mendapatkan 129.917 penonton. Diperkirakan, film ini telah meraup keuntungan sebesar US$5,73.

Kesuksesan ini sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Mengingat, sejak diumumkan bahwa proses produksinya akan melibatkan kolaborasi Banjong Pisanthanakun dan Na Hong-jin, tampak antusiasme para pecinta film horor begitu tinggi.

Peroleh Banyak Pujian dan Penghargaan

Film ini juga memperoleh respons positif dari para kritikus film. Di Korea Selatan, misalnya, banyak kritikus yang memberikan penilaian tinggi karena The Medium berhasil mengangkat keindahan budaya Thailand, sekaligus menyajikan plot menegangkan dan penuh teror sepanjang cerita. Akting para pemainnya pun menuai pujian karena mampu tampil apik dan total dalam memerankan karakternya.

Di samping itu, The Medium telah menyabet penghargaan perfilman bergengsi. Film ini dinobatkan sebagai film terbaik di Bucheon Choice Features. Selain itu, dalam Edisi Hibrida Festival Film Fantasi Bifan, The Medium berhasil memperoleh hadiah utama.

Itulah beberapa hal menarik seputar The Medium. Banyak penonton menilai, film ini menjadi angin segar di tengah cerita yang ditawarkan kebanyakan film horor. Menawarkan sensasi ketegangan sepanjang cerita, film berdurasi 2 jam 11 menit ini tampaknya memang pantas disebut sebagai film horor terbaik tahun ini.

Tinggalkan pesan

Alamat email anda tidak akan disiarkan.