Diet ternyata bukan hanya tentang bagaimana bisa mendapatkan bentuk tubuh ideal. Selain kesehatan fisik, ada hal lain yang juga ikut terpengaruh oleh pola pengaturan makanan ini, yaitu kesehatan psikis.
Jika dicermati, diet yang baik tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan tubuh, tetapi juga mental. Lantas, apa sebenarnya diet itu?
Dari perspektif kesehatan, diet merujuk pada jumlah makanan yang dikonsumsi dengan memilih jenis dan jumlah yang teratur. Tujuannya adalah untuk menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan. Menurut Dr. Gabriela Cora, seorang psikiater, kesehatan yang baik tidaklah memisahkan antara fisik dengan tubuh. Seseorang baru bisa dikatakan sehat ketika dia sehat secara holistik. Artinya, kondisi tubuh dan pikirannya sama-sama dalam kondisi baik.
Fakta Sains tentang Pengaruh Makanan terhadap Mood
Food and mood are connected. Hubungan antara pola makan dengan dengan emosi berasal dari hubungan erat antara otak dengan saluran pencernaan yang sering disebut sebagai otak kedua. Bagaimana cara kerjanya?
Saluran pencernaan adalah rumah bagi miliaran bakteri yang memengaruhi produksi neurotransmiter, zat kimia yang terus menerus bekerja membawa pesan dari usus ke otak. Beberapa di antara zat-zat tersebut adalah yang memengaruhi kondisi mood seseorang yakni dopamin dan serotonin.
Ketika kita mengonsumsi makanan yang sehat, produksi bakteri baik akan meningkat. Pada gilirannya, kondisi ini juga akan berpengaruh terhadap produksi neurotransmiter secara positif. Sebaliknya, saat Anda mengonsumsi terlalu banyak junk food, masalah dalam pencernaan berpotensi terjadi sehingga mengganggu produksi neurotransmiter.
Ketika produksi neurotransmiter seperti dopamin dan serotonin berjalan baik, otak akan menerima pesan-pesan positif secara jelas. Ini akan langsung terpancar dalam emosi Anda. Efeknya, Anda akan merasa lebih bahagia dan pikiran positif akan semakin mudah datang. Namun ketika pola diet atau konsumsi makanan Anda salah, maka suasana hati pun akan menjadi ‘salah’ juga.
Makanan yang Bisa Membantu Anda Lebih Sehat
Lalu, makanan apa saja yang sebaiknya dimasukkan ke dalam program diet agar Anda merasa lebih sehat secara fisik dan mental? Simak beberapa contohnya berikut ini!

1. Whole Food (Bahan Pangan Utuh)
Seperti yang kita tahu, whole food merupakan lawan dari processing food. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa zat pengawet, pewarna, dan zat tambahan lainnya yang biasa ditemukan dalam processing food ternyata dapat memperburuk kondisi hiperaktif dan depresi seseorang. Karena itu, alih-alih menyantap makanan olahan, makanlah buah dan sayur segar sebagai gantinya.
2. Makanan Berserat
Makanan berbasis tumbuh-tumbuhan seperti sayuran dan buah-buahan akan membantu tubuh menyerap gula lebih lambat sehingga dapat menghindarkan Anda dari berbagai masalah metabolisme. Konsumsi makanan berserat juga membantu menyehatkan system pencernaan.
3. Makanan yang Mengandung Antioksidan
Sejumlah bahan makanan mampu membantu Anda menghadapi inflamasi. Jenis beri, sayur-sayuran hijau, ikan salmon yang kaya omega-3, hingga dark chocolate bisa menajadi pilihan untuk Anda konsumsi secara rutin.
4. Makanan yang Mengandung Folat
Folat merupakan jenis vitamin B yang bisa membantu produksi dopamin secara normal. Daun-daunan hijau, lentil, hingga melon adalah beberapa opsi yang bisa Anda masukkan ke dalam diet.
Meski tidak sesimpel kelihatannya, faktanya makanan dan pikiran memang berhubungan. Dengan mengonsumsi makanan yang baik untuk tubuh, artinya Anda juga memberikan yang terbaik untuk kesehatan mental Anda. Yuk, ubah pola makan kita mulai hari ini!