Beberapa waktu yang lalu Amerika Serikat merayakan National Beer Day, tepatnya pada tanggal 7 April. Peringatan ini pertama kali digagas oleh Justin Smith dan Mike Connolly melalui Facebook pada tahun 2009.
Ide mereka datang dari sebuah perayaan yang sama di negara Islandia. Dan selama 8 tahun gagasan tersebut dimuliakan dan akhirnya menjadi sebuah perayaan nasional.
Seiring dengan popularitas bir, ternyata masih banyak mitos tentang minuman ini yang ternyata keliru. Simak beberapa mitos berikut ini.
1. Tidak baik untuk Kesehatan
Jika dikonsumsi dalam batas wajar, Bir mempunya manfaat bagi tubuh. Bir mengandung banyak Proten dan vitamin B jika dibandingkan Wine.
2. Nikmat saat Dingin
Berdasarkan fakta suhu yang terlalu dingin bisa merusak cita rasa dari Bir. Misalnya adalah Pilsner, sebaiknya tidak disajikan dalam suhu di bawah 4-6 derajat Celcius.
3. Penyebab Beer Belly
Istilah ‘Perut Buncit’ sebenarnya tidak semata-mata disebabkan oleh Bir. Sebab ada banyak faktor seperti usia dan genetik, dan pria cendrung lebih besar untuk memiliki ‘Beer Belly’.
Sekarang seperti apa manfaat minum Bir bagi kesehatan jika dikonsumsi secukupnya? Berdasarkan doktersehat, berikut beberapa manfaat yang Anda dapatkan.
1. Meminimalisir Risiko Batu Ginjal
Tim peneliti dari National Public Health Institute of Helsinki yang dipimpin oleh Dr. Tero Hirvonen menemukan fakta bahwa bir bisa membantu meminimalisir risiko seseorang terkenan penyakit batu ginjal. Studi yang melibatkan tak kurang dari 27 ribu peserta tersebut membuktikan jika konsumsi satu botol bir per hari efektif untuk meminimalisir penyakit batu ginjal di masa depan sebanyak 40 persen. Manfaat minum bir yang tak terduga ini bahkan dihasilkan oleh alkohol yang dikandungnya. Alkohol menurut Hirvonen mampu mengendalikan kadar kalsium. Sebagaimana diketahui, kadar kalsium yang terlalu berlebihan menjadi salah satu pemicu munculnya batu ginjal.
2. Meminimalisir Risiko Diabetes
Penelitian lainnya yang dirilis oleh Journal of the European Association for the Study of Diabetes mengungkapkan bahwa orang-orang yang mengonsumsi 3-4 botol bir setiap minggunya berpotensi terserang diabetes yang lebih kecil dibandingkan mereka yang tidak pernah minum bir. Bahkan, seseorang yang mengonsumsi 6 botol bir per minggu memiliki risiko diabetes yang 21 persen lebih kecil lagi.
3. Mencegah Stroke
Mencegah penyakit kardiovaskular seperti stroke juga menjadi salah satu manfaat minum bir yang cukup mengejutkan dan hal ini sudah terbukti secara ilmiah. Dari hasil studi yang dilakukan oleh tim peneliti dari Harvard Medical School dan the American Stroke Association, diketahui bahwasanya orang-orang yang rutin mengonsumsi bir namun masih dalam batas wajar berhasil menurunkan angka risiko stroke sebesar 50 persen. Kandungan zat di dalam bir diklaim membuat pembuluh arteri menjadi lebih fleksibel sehingga aliran darah tidak terhambat.
4. Mencegah Penyakit Jantung Selain stroke
penyakit kardiovaskular lainnya yang bisa diminimalisir risikonya adalah penyakit jantung. Adalah tim peneliti dari University of Scranton, Pennsylvania, Amerika Serikat yang mengklaim manfaat minum bir yang satu ini. Hal tersebut lantas diperkuat oleh studi yang dipresentasikan pada gelaran American Heart Association Scientific Sessions 2016, di mana orang-orang pengonsumsi bir mampu mengendalikan kadar lemak HDL atau kolesterol ‘baik’ di dalam tubuhnya. Lemak HDL inilah yang menjadi penyelamat tubuh dari gangguan fungsi jantung. Selain itu, kandungan senyawa antioksidan bernama polifenol dianggap sebagai ‘pahlawan’ yang bertugas melindungi organ jantung sehingga tetap dapat berfungsi baik.