Tikum.id Movie – Film Marvel Ant-Man ketiga sudah mulai tayang di bioskop bulan Februari lalu. Sejauh ini tanggapannya beragam, ada yang suka dan tidak.

Marvel tahun ini merilis film ketiga Ant-Man, superhero yang bisa memanipulasi ukuran tubuhnya dengan menggunakan pakaian khusus. Menariknya, reaksi kritikus dan penonton akan film ini cenderung terbelah. Ada yang menganggap film ini “lumayan”, tetapi ada juga yang merasa film ini mengecewakan. Mari kita ulas film ini secara singkat.
Ulasan Ant-Man and the Wasp: Quantumania
Premise cerita dari Quantumania sendiri cukup menarik. Di film ini, para karakter akan masuk ke dalam Quantum Realm, tempat di mana Janet van Dyne terjebak selama beberapa dekade lamanya. Koneksi dari dunia kita ke Quantum Realm terjadi karena temuan Cassie, putri Scott Lang.
Kritikus dan penonton terbelah mengenai tanggapan atas Quantumania. Kritik tidak memberi penilaian tinggi terhadap film ini, sedangkan penonton biasa mengatakan bahwa mereka cukup terhibur dengan film ini karena memang sesuai dengan konsep dari pahlawan super ini sendiri.
Salah satu aspek film yang menuai pujian dari penonton adalah supervillain Kang yang diperankan oleh aktor Jonathan Majors. Menurut penonton, Majors berhasil menambahkan kompleksitas karakter dari musuh terbaru Ant-Man ini. Hal ini membuat Kang menjadi karakter yang cukup penting dalam cerita.
Penonton juga beranggapan jika lebih baik film berfokus mengenai hubungan antara Ant-Man dengan Kang. Hal tersebut karena keduanya memiliki karakter yang menarik dan pertentangan antara keduanya dianggap akan lebih mengena jika dibumbui oleh perselisihan mereka.
Plot cerita menerima kritik keras dari penonton, karena plot yang dianggap lemah. Menurut penonton, Kang tidak memiliki alasan kuat untuk menguasai Quantum Realm. Selain itu, banyak yang bilang bahwa Quantumania malah mengingatkan mereka pada seri Star Wars.
CGI di dalam film untungnya menuai pujian penonton. Suatu hal yang cukup melegakan bagi produser karena kualitas teknik visual Marvel sudah berkali-kali disorot beberapa tahun terakhir. Di beberapa film sebelumnya, orang-orang mengkritik CGI yang dianggap tidak dikerjakan dengan rapi.
Beberapa kritik mengatakan bahwa meskipun film ini mengenalkan beberapa adegan yang menghibur, konsep ceritanya dirasa kurang matang sehingga Quantumania terlihat seperti film superhero yang generik dan kurang berbobot. Dari sisi finansial sendiri, film Ant-Man ini sepertinya tidak menuai hasil memuaskan dibandingkan film-film sebelumnya. Pemasukan film turun 69% di minggu kedua penayangan, penurunan terbesar sepanjang sejarah Marvel.
Penulis Naskah Terkejut dengan Tanggapan Penonton
Penulis skrip Quantumania, Jeff Loveness, mengetahui bahwa respons penonton terhadap film cukup beragam namun lebih condong negatif. Loveless mengatakan kalau hal ini cukup mengecewakan buatnya. Sang penulis mengatakan bahwa dia tidak sedang dalam kondisi baik saat melihat ulasan penonton.
Quantumania adalah debut Loveness di dalam Cinematic Universe milik Marvel. Loveness sendiri memulai kariernya di Hollywood sebagai penulis naskah talkshow Jimmy Kimmel Live. Quantumania adalah proyek terbesar di dalam kariernya sebagai penulis naskah. Meskipun sempat sedih dengan ulasan negatif yang ia baca online, Loveness akhirnya menyempatkan diri untuk menghadiri penayangan langsung Quantumania. Di sana, ia melihat bahwa para penonton tergelak atas lelucon-lelucon yang ditambahkannya ke dalam naskah.
Menurut Loveness, menulis naskah Ant-Man merupakan hal yang sangat menantang karena karakter ini merupakan salah satu karakter yang paling “normal” di franchise Marvel. Loveness mengatakan bahwa Paul Rudd bisa menghidupkan karakter Scott dengan humor ala 1990-annya.
Loveness masih akan melanjutkan kerja sama dengan Marvel setelah Quantumania. Ia telah dipilih untuk menulis naskah cerita lanjutan mengenai tiran Quantum Realm di film berjudul Avengers: The Kang Dynasty yang rencananya akan dirilis pada tahun 2025.