Abramovich Dan Chelsea Resmi Berpisah, Berikut 5 Fakta di Balik Keputusan Sang Pemilik
Imbas dari konflik Rusia dan Ukraina membuat Abramovich melepas kepemilikan Chelsea FC. Kini kondisi The Blues sedang karut-marut.
Tikum Bola – Imbas dari konflik Rusia dan Ukraina membuat Abramovich melepas kepemilikan Chelsea FC. Kini kondisi The Blues sedang karut-marut.

Setelah hampir 20 tahun menjadi pemilik Chelsea FC, Roman Abramovich resmi melepas klub bola asal London itu dari genggamannya. Keputusan ini disampaikan pihak manajemen pada Minggu, 27 Februari 2022, lantaran Abramovich memiliki hubungan khusus dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
Seperti yang kita tahu, sejak 24 Februari lalu Rusia melancarkan berbagai serangan untuk menginvasi Ukraina. Sementara itu, Inggris merupakan salah satu negara yang mengecam pertikaian tersebut.
Akhirnya, Abramovich yang merupakan miliuner asal Rusia pun terkena dampaknya. Ia mendapat sanksi dari Pemerintah Inggris. Lantas, bagaimana nasib The Blues ke depannya? Simak lima fakta berikut ini.
1. Imbas Konflik Rusia-Ukraina, hingga Pembekuan Aset
Menurut banyak sumber, Abramovich disebut bukan sekadar sahabat karib Putin. Namun, ia juga pendukung politik yang sempat dirumorkan menyokong kampanye Putin menggunakan “dana gelap”.
Abramovich mengelak rumor tersebut, dan mengatakan bahwa ia tak memiliki hubungan dekat dengan Putin. Namun, hal tersebut tak mengubah keputusan Pemerintah Inggris. Sanksi kepadanya tetap berlanjut, sebab terdapat banyak bukti yang menunjukkan bahwa dua orang Rusia ini memiliki koneksi.
Bahkan, pada Kamis, 10 Maret 2022, Pemerintah Inggris menambah sanksi terhadap Abramovich dengan membekukan seluruh asetnya di Inggris. Hal ini tentu berpengaruh terhadap proses penjualan Chelsea yang harus tertunda.
2. Sumbangkan Hasil Penjualan Chelsea pada Korban Invasi di Ukraina
Sebelumnya, Abramovich menyampaikan bahwa ia berniat menjual Chelsea dengan harga 3 miliar Pounds atau sekitar Rp57,6 triliun, dan seluruh hasil dari penjualan tersebut akan disumbangkan kepada rakyat Ukraina yang menjadi korban perang.
Entah hal itu benar-benar akan ditepati atau hanya omong kosong belaka, tidak ada yang tahu. Beberapa sumber sempat menyebut bahwa penjualan Chelsea dilakukan hanya demi menghindari sanksi lebih lanjut yang bisa saja dijatuhkan pada Abramovich.
3. Perubahan Besar Chelsea di Tangan Abramovich selama 20 Tahun
Abramovich resmi jadi pemilik Chelsea sejak 2003 silam. Hampir genap dua dekade ia menjadi bos The Blues. Terlepas dari kekacauan yang terjadi saat ini, Chelsea mengalami perubahan besar selama berada di tangan Abramovich.
Sederet prestasi pernah diukir Chelsea, antara lain meraih gelar Liga Champions sebanyak dua kali, gelar utama UEFA sebanyak tiga kali, gelar Liga Premier Inggris sebanyak lima kali, gelar Piala FA sebanyak lima kali, dan sebagainya. Setidaknya, ada 21 trofi yang berhasil diangkat Chelsea selama dimiliki Abramovich.
4. Kondisi Chelsea Pasca Ditinggal Abramovich
Tidak bisa dipungkiri jika karut-marut yang terjadi saat ini memengaruhi performa tim Chelsea, baik di luar maupun di dalam lapangan. Salah satu contohnya, selang beberapa jam setelah pengumuman mundurnya Abramovich dari posisi pemilik Chelsea, satu hal buruk kembali menimpa klub tersebut.
The Blues harus menelan kekalahan dari Liverpool pada final Carabao Cup 2022 (Piala Liga Inggris) setelah drama adu penalti.
Di samping itu, pembekuan aset Abramovich juga berdampak pada beberapa aktivitas klub, seperti larangan transfer pemain dan penjualan tiket. Sampai batas waktu yang belum ditentukan, Chelsea dilarang melakukan jual-beli pemain, menjual tiket, hingga memperpanjang kontrak para pemain.
Belum lagi, kabarnya sponsor utama Chelsea, Three, mulai menghentikan kerja sama mereka. Tentu hal ini menambah daftar kesulitan yang mesti dilalui The Blues pasca ditinggal Abramovich.
5. Para Miliarder Potensial yang Diisukan Jadi Calon Pembeli Chelsea
Dalam kondisi aset sedang dibekukan, popularitas Chelsea di mata calon pembeli tak juga surut. Ada beberapa miliarder potensial yang konon tetap berminat untuk membeli The Blues. Salah satunya adalah pihak konsorsium (himpunan pengusaha) Arab Saudi. Selain itu, Chelsea juga dilirik konsorsium AS (dipimpin Todd Boehly), konsorsium Swiss (dipimpin Hansjorg Wyss), Muhsin Bayrak (Pengusaha Turki), dan beberapa lainnya. Saat ini, mereka bisa segera membeli Chelsea dengan syarat mampu melobi Pemerintah Inggris.