Tikum.id Travel – Mauritania adalah negara di Afrika yang jarang didatangi wisatawan internasional. Padahal, negara ini menyimpan cukup banyak potensi wisata.
Mauritania atau Republik Islam Mauritania merupakan salah satu negara di Afrika Barat. Negara ini berbatasan langsung dengan Samudra Atlantik, Senegal, Mali, Algeria, dan Moroko. Dulu, negara terluas ke-11 di Benua Afrika, Mauritania masih jarang dikunjungi oleh wisatawan asing.
5 Fakta Tentang Mauritania, Negara yang Jarang Dikunjungi
Mauritania merupakan negara muslim yang menawarkan sejumlah wisata religi dan budaya. Buat kamu yang berencana plesiran ke negara bebas visa, Mauritania bisa menjadi alternatif. Namun sebelum itu, simak dulu beberapa fakta menarik tentang Mauritania berikut ini.
1. Hanya dikunjungi 29.000 turis per tahun
Mauritania termasuk negara yang jarang dikunjungi oleh wisatawan asing. Bahkan pemerintah setempat pun belum memperbarui data resmi mengenai jumlah turis sejak 2008 silam. Berbagai sumber melaporkan bahwa Mauritania hanya dikunjungi sekitar 29.000 wisatawan internasional per tahun. Angka ini menunjukkan bahwa negara tersebut menyimpan banyak potensi.
2. Mayoritas wilayah Mauritania berupa gurun
Gurun Sahara merupakan gurun terluas di dunia yang mencakup lebih dari dua pertiga wilayah negara Mauritania. Kondisi geografis ini membuat Mauritania menjadi tujuan bagi wisatawan yang ingin menyaksikan Mata Sahara. Juga disebut Struktur Richat, Mata Sahara merupakan fenomena geologis berbentuk lingkaran dengan diameter mencapai 40 kilometer. Para peneliti meyakini fenomena tersebut sudah ada sejak Periode Kapur Akhir. Tepatnya saat Benua Pangea terbelah menjadi benua-benua seperti sekarang ini.
Sayangnya, struktur geologis Mata Sahara tak bisa dilihat sepenuhnya dari Bumi, melainkan dari luar angkasa. Apollo 9 adalah wahana luar angkasa pertama yang mengabadikan foto Mata Sahara, yakni pada Maret 1969. Hingga kini, fenomena alam tersebut menjadi pemandangan yang sudah tak asing lagi bagi para angkasawan di Stasiun Luar Angkasa Internasional.
3. Memiliki jalur kereta api terpanjang di dunia
Mauritania adalah negara yang memiliki salah satu jalur kereta api terpanjang di dunia. Jalur ini memiliki luas sekitar tiga kilometer dan menghubungkan Pelabuhan Nouadhibou dan kawasan pertambangan bijih besi di Zouerat. Dibangun sejak 1963, jalur ini beroperasi setiap hari dengan mengangkut hasil tambang dan para penambangnya sejauh 704 kilometer melintasi Gurun Sahara selama 20 jam. Setiap kereta yang melintas memiliki satu gerbong penumpang dan tiga hingga empat lokomotif. Masing-masing lokomotif mampu menampung sekitar 84 ton bijih besi.
4. Memiliki taman nasional yang diakui UNESCO
Meski sebagian besar wilayahnya berupa gurun, Mauritania memiliki lokasi satwa liar yang menakjubkan. Lokasi ini bernama Parc National du Banc d’Arguin, taman nasional yang telah diakui sebagai warisan dunia UNESCO. Taman ini membentang seluas 200 kilometer dari Cape Timiris dan sekitar 235 kilometer dari selatan Nouadhibou. Parc National du Banc d’Arguin juga disebut-sebut sebagai salah satu situs pengamatan burung terbaik di Afrika. Daya tarik lain di taman ini berupa bukit-bukit pasir, pulau-pulau kecil, rawa pesisir, dan perairan pantai dangkal yang menjadi rumah bagi keanekaragaman hayati. Di antaranya adalah dua satwa endemik (gerbil) dan enam spesies endemik kalajengking.
5. Negara dengan kuburan kapal terbesar di dunia
Membongkar kapal angkut dengan ukuran fantastis membutuhkan biaya yang tidak sedikit. Sebab itu, beberapa pemilik kapal memilih untuk ‘mengistirahatkan’ kapal-kapal mereka di Teluk Noudhibou. Hingga kini ada sekitar 300 bangkai kapal di kawasan teluk ini. Kapal-kapal tersebut merupakan kapal yang mengangkut hasil laut Mauritania sejak 1980-an. Pemerintah setempat mengizinkan kegiatan pembuangan bangkai kapal setelah menerima suap. Namun sisi positifnya adalah kapal-kapal tersebut menciptakan habitat baru bagi biota laut.
Itu tadi lima fakta menarik mengenai Mauritania.
Negara ini memang jarang dijadikan destinasi wisata para turis asing. Namun daya tarik yang disuguhkan layak untuk dijadikan agenda wisata anti mainstream.
